PALANGKA RAYA - Anggota DPRD Palangka Raya, Sri Ani Rintuh, menyoroti kenaikan harga gas elpiji bersubsidi tiga kilogram yang hingga saat ini terpantau melambung tinggi di pasaran, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Sri mengharapkan, pemerintah daerah dan pihak terkait serius mengatasi persoalan ini karena masalah ini sudah membuat keterbatasan stok di pangkalan resmi.
Hal ini membuat masyarakat kurang mampu kesulitan mendapatkan gas tiga kilogram tersebut.
"Jadi saya berharap agar distribusi elpiji subsidi lebih transparan dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, tentu hal ini perlu perhatian pemerintah," katanya, Kamis (19/9/24).
Menurutnya, pengawasan yang lebih ketat sangat diperlukan agar elpiji subsidi tepat sasaran sehingga tidak lagi terjadi kenaikan harga melebihi HET. Hal ini juga untuk mengindari penyalahgunaan yang merugikan masyarakat kecil.
"Kami berharap agar transparansi dalam distribusi subsidi dipertahankan, dan harga elpiji di pangkalan sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah," ucapnya.
Sri juga meminta pihak terkait untuk segera melakukan tindakan, baik pengawasan ataupun peninjauan. Perlunya langkah cepat mengingat pentingnya elpiji subsidi ini sebagai kebutuhan pokok bagi banyak warga.
Pemerintah daerah bersama dengan pihak berwenang diingatkan untuk segera mengambil langkah cepat untuk menormalkan kembali harga elpiji tingkat pangkalan. Demi memastikan distribusi gas bersubsidi berjalan lancar tanpa hambatan
"Saya mengajak semua pihak untuk memperketat pengawasan di lapangan. Kita harus memastikan bahwa subsidi ini tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak berhak," pungkasnya. (sho/fm)