SAMPIT – Sebagai upaya mendukung sektor perikanan dan kelautan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan segera membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di Desa Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Proyek ini menjadi solusi atas masalah yang sering dihadapi oleh nelayan setempat, yakni kesulitan dan mahalnya harga bahan bakar bersubsidi.
Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, pembangunan SPBN tersebut akan mempercepat distribusi bahan bakar bagi nelayan, yang selama ini harus menempuh perjalanan jauh dan mengeluarkan biaya tinggi untuk mendapatkan bahan bakar yang mereka butuhkan.
”Sebagai salah satu pendukung bagi pelaku usaha kelautan dan perikanan, kami akan segera membangun SPBN di Desa Sei Ijum Raya. Ini akan sangat membantu para nelayan yang selama ini kesulitan mendapatkan bahan bakar bersubsidi yang terjangkau,” ujar Halikinnor, Kamis (16/1), setelah meresmikan sejumlah fasilitas pendukung sektor perikanan di desa tersebut.
Menurut Halikinnor, Desa Sei Ijum Raya sudah memiliki berbagai fasilitas penting bagi sektor perikanan, seperti pabrik es balok, unit produksi pakan ikan, dan pelabuhan. Dengan adanya SPBN khusus nelayan yang rencananya akan dibangun pada akhir Januari atau paling lambat Februari 2025, seluruh fasilitas pendukung tersebut akan semakin lengkap.
”Paling lambat Februari insya Allah kami bangun SPBN untuk nelayan. Ini adalah upaya untuk mempermudah nelayan dalam mendapatkan bahan bakar dengan harga subsidi yang lebih terjangkau, tanpa harus menempuh perjalanan jauh,” tambahnya.
Selain itu, SPBN yang dibangun juga akan terbuka untuk petani, yang dapat memanfaatkan fasilitas pengisian bahan bakar di sana. Para nelayan juga diizinkan untuk membawa jerigen atau mengisi langsung bahan bakar ke perahu mereka (kelotok).
”Harapannya, dengan adanya SPBN ini, tidak ada lagi kendala atau kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat, terutama para nelayan, dalam memperoleh bahan bakar yang sangat penting untuk menunjang usaha mereka. Kami berkomitmen untuk terus mendukung kesejahteraan masyarakat,” ujar Halikinnor.
Melaui pembangunan SPBN, diharapkan sektor perikanan di Kotim dapat berkembang pesat, dan para pelaku usaha perikanan dan kelautan dapat terus mengembangkan usaha mereka tanpa terbebani dengan kesulitan bahan bakar. (yn/ign)