PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran, melalui Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Leonard S Ampung, mengarepsiasi keseriusan Badan Bank Tanah (BBT) untuk terlibat dalam pembangunan ketahanan pangan daerah.
Hal tersebut tidak lepas dari penyampaian persiapan penyusunan proposal pelepasan Hutan Produksi Konversi Tidak Produktif (HPK-TP) untuk ketahanan pangan dan energi, serta rencana perolehan tanah, yang telah dikeluarkan dari Kawasan Hutan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Ini menjadi langkah sangat strategis terkait upaya kita mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam, khususnya untuk mendukung ketahanan pangan dan energi Kalteng,” kata Leonard, Rabu (26/2).
Menurutnya, pelepasan Hutan Produksi Konversi Tidak Produktif bisa menjadi upaya untuk mengalihfungsikan lahan yang tidak produktif, agar menjadi lahan yang dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi masyarakat.
“Pastinya ini sejalan dengan visi pembangunan daerah Kalteng yaitu untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuh Leonard.
Oleh sebab itu lanjutnya, kehadiran BBT diharapkan dapat mendorong pengelolaan aset tanah secara lebih efektif dan transparan, sehingga dapat dimanfaatkan lebih optimal untuk kepentingan pembangunan, termasuk dalam mendukung program ketahanan pangan dan energi.
Selain itu, rencana perolehan tanah yang telah dikeluarkan dari kawasan hutan (APL) juga perlu dikelola dengan baik, agar nantinya mampu memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, dengan tanpa mengabaikan aspek kelestarian lingkungan.
“Tentu ke depan perlu saling sinergi, sehingga pemerintah dan lembaga terkait lainnya dapat bekerja sama mencapai tujuan bersama, untuk membangun Kalteng yang adil dan sejahtera,” pungkas Leonard S Ampung. (sho/gus)