PANGKALAN BUN- Kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Kabupaten Kobar seolah tidak ada habisnya di musim kemarau ini. Hal ini membuat Plt Bupati Kobar Bambang Purwanto tidak tinggal diam begitu saja. Dirinya juga turun memantau proses pemadaman api, seperti di Jalan Tjilik Rimut II Kecamatan Arut Selatan, kemarin (21/9).
Di lokasi itu, tanah kosong yang ditumbuhi ilalang kering membuat api semakin cepat merembet dan menjalar kemana-mana. Kurang dari 30 menit lahan kosong seluas kurang lebih 4 hektar juga ikut terbakar.
Bahkan kebakaran tersebut juga mengancam sawit milik warga yang lokasinya berdekatan dengan kebakaran. Hal itu membuat tim pemadam harus bergerak dan sigap menangani kebakaran lahan tersebut.
“Saya melihatnya teman-teman pemadam kebakaran sudah bekerja secara optimal. Seperti sore (kemarin) ini, kebakaran dengan cepat merambat, bahkan nyaris melalap sawit yang sudah siap panen,”ungkap Plt Bupati Kobar Bambang Purwanto saat meninjau proses pemadaman kebakaran di Jalan Tjilik Rimut II.
Bambang tidak merasa takut harus turun ke lapangan untuk melihat kondisi kebakaran lahan yang terus terjadi. Menurutnya penanganan hal itu diperlukan langkah kongkrit untuk bisa memadamkan api dan mengkampanyekan stop membakar lahan.
“Ngapain harus takut, ini sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Sudah mau turun dan tidak takut soal baju bau terkena asap, karena ada yang lebih parah lagi yakni para pemadam yang harus bekerja siang dan malam memadamkan api. Jadi kehadiran saya ini untuk memberikan semangat,” imbuh Bambang Purwanto.
Tidak hanya itu, masyarakat menurutnya juga harus sadar dengan keadaan daerah ini. Kalau pagi kabut asap sangat pekat bahkan sampai-sampai sekolah diliburkan akibat pekatnya kabut asap. “Kita perlu kesadaran banyak pihak dan kiranya jangan membakar lahan lagi,” tegasnya.
Sementara itu, pemadaman yang terus dilakukan kemarin juga melibatkan satu helikopter untuk memadamkan kebakaran lahan yang letaknya di dalam hutan , serta sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran.
“Mudah-mudahan saja helikopter ini bisa bekerja optimal, hingga titik api semakin berkurang. Dengan begitu kabut asap semakin berkurang,’ tandas Bambang Purwanto. (rin/gus)