SAMPIT – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menunjukkan peran strategisnya dalam membantu masyarakat. Dalam momentum Tarhib Ramadan, Baznas Kotim menyalurkan dana zakat senilai Rp 30 juta untuk berbagai kelompok yang membutuhkan.

Ketua Baznas Kotim Sutimin mengatakan, bantuan ini disalurkan dalam berbagai bentuk. Sebanyak 20 anak yatim mendapatkan santunan Rp 300 ribu per orang, sementara 10 janda dhuafa dan 10 lansia dhuafa masing-masing menerima Rp 250 ribu serta paket sembako senilai Rp 150 ribu.

Selain itu, lima pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) menerima bantuan modal usaha sebesar Rp 2 juta per orang.

”Tak hanya itu, kami juga memberikan dukungan bagi lima mushola berupa dua kipas angin dan satu karpet senilai Rp 1 juta per unit, serta bantuan pendidikan bagi empat anak dengan masing-masing mendapatkan Rp 250 ribu,” ujar Sutimin, Kamis (20/3).

Baznas Kotim menegaskan komitmennya dalam mengelola zakat, infak, dan sedekah dengan prinsip transparansi. Setiap dana yang masuk dan disalurkan dilaporkan secara terbuka kepada masyarakat melalui berbagai platform informasi.

”Kami memastikan seluruh pengelolaan dana ini dapat diaudit dan dipantau oleh publik. Selain itu, setiap tahun Baznas Kotim juga menjalani audit syariah yang diawasi langsung oleh Kementerian Agama Kotim,” ujar Sutimin.

Bupati Kotim Halikinnor turut memberikan apresiasi atas inisiatif Baznas Kotim dalam membantu masyarakat yang kurang mampu.

Menurutnya, program sosial seperti ini mencerminkan semangat gotong royong dan solidaritas yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat.

”Bantuan ini tidak hanya meringankan beban warga yang membutuhkan, tetapi juga memberikan harapan baru bagi mereka agar tetap berjuang dalam kehidupan,” kata Halikinnor.

Ia menekankan, pemerintah daerah akan terus mendukung kegiatan seperti ini, karena selaras dengan upaya pengentasan kemiskinan di Kotim.

”Kami berharap program ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi terus berlanjut sebagai bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan bermartabat,” tambahnya.

Lebih lanjut Halikinnor mendorong peningkatan kesadaran umat Islam untuk menunaikan zakat, infak, dan sedekah sebagai bagian dari kewajiban agama sekaligus instrumen penting dalam pembangunan sosial.

”Di tengah keterbatasan anggaran pemerintah, optimalisasi zakat dapat menjadi solusi untuk memperkuat kesejahteraan sosial di Kotim,” katanya. (yn/ign)