SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Selasa, 22 September 2015 21:02
Patung Pahlawan Diberi Masker
Mahasiswa saat memasang masker pada patung Pahlawan Panglima Batur

MUARA TEWEH – Puluhan mahasiswa dan mahasiswi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muara Teweh, menggelar unjuk rasa damai di bundaran air mancur atau depan rumah Jabatan Bupati Batara, H Nadalsyah. Unjuk rasa ini dilakukan terkait adanya bencana kabut asap yang terjadi di Indonesia yakni di wilayah Kalimantan dan Sumatra.

Pantauan wartawan di lokasi, sebagai bentuk keperihatinan terhadap musibah kabut asap yang terjadi, beberapa mahasiswa memasangkan masker atau penutup hidung pada patung Pahlawan Panglima Batur yang posisinya tak jauh dari Rujab Bupati Batara. Nampak puluhan anggota kepolisian dari Polres Batara diturunkan, untuk berjaga-jaga dan mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.

Dalam orasinya, Saleh Purwanto, salah satu mahasiswa meminta kepada pemerintahan Joko Widodo untuk dapat menanggulangi bencana kabut asap yang terjadi, serta mencari para pelaku yang telah melakukan pembakaran terhadap lahan dan hutan. Sebab bencana kabut asap ini sudah sangat mengganggu aktivitas warga, serta juga menganggu aktivitas pendidikan di daerah ini.

“Kami tidak mungkin terus menggunakan masker setiap waktu, oleh karena itu pemerintaan Joko Widodo sangat kami harapkan dapat mengatasi kabut asap yang terjadi, serta mengantisifasinya pada musim kemarau di tahun-tahun mendatang,” ucap Saleh.

Ia juga mengucapkan permohonan maaf kepada negara-negara sekitar seperti Malaysia, Brunai Darussalam dan lainnya, yang juga mendapat kiriman kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Negara ini.

“Kami atas nama negara Indonesia juga meminta maaf kepada negara-negara yang juga ikut terkena dampak kabut asap kiriman dari Indonesia,” tukasnya.

Usai berorasi di bundaran air mancur, puluhan mahasiswa mendatangi kantor DPRD Batara untuk menemui para anggota dewan. Di kantor DPRD Batara mereka diterima oleh Wakil Ketua I DPRD, Hj Mery Rukayni dan Wakil Ketua II DPRD Acep Tion, yang mengajak beberapa perwakilan dari mahasiswa untuk masuk dalam ruangan rapat paripurna Dewan, membicarakan persoalan secara baik-baik bersama dengan pihak eksekutif dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Asisten Pemerintahan Sekda Batara dan Kepolisian.

Dalam pertemuan itu, para mahasiswa menyampaikan keluhannya kepada Wakil Ketua I dan II DPRD Batara. Dan mereka meminta agar pemerintah mengatasi bencana kabut asap yang terjadi saat ini, serta mencegah kebakaran lahan yang terjadi hampir setiap tahunnya, hingga menimbulkan bencana kabut asap seperti sekarang.

Menanggapi hal tersebut, Acep Tion memberikan penjelasan kepada para mahasiswa tersebut, bahwa pemerintah telah berupaya untuk menanggulangi musibah ini. Menurutnya musibah ini dikarenakan faktor manusia, salah satunya akibat gerakan ladang berpindah yang dilakukan masyarakat.

“Untuk kabut asap yang terjadi di Kabupaten Batara saat ini, merupakan kiriman dari daerah-daerah tetangga,” katanya.

Upaya yang dapat dilakukan mengatasi kebakaran hutan di tahun-tahun mendatang, lanjut dia, yakni dengan memberikan bantuan pupuk dan mengaktifkan kembali pegawai pertanian, sehingga masyarakat memiliki kemampuan untuk bercocok tanam di lokasi yang sudah ada, atau tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar.

“kita juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik dari tingkat kabupaten, Provinsi dan kemerntrian terkait hal ini,” tukasnya.(viv/vin)

loading...

BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers