KUALA KURUN - Masyarakat untuk memulai usaha pertanian masih sangat rendah. Padahal sektor pertanian memiliki potensi menjanjikan.
"Keinginan masyarakat untuk terjun menjadi petani padi, jagung, dan komoditas pertanian lainnya masih minim. Ada pemikiran bahwa usaha itu tidak akan memberi jaminan atas ekonomi keluarga, sehingga mereka lebih memilih sektor pertambangan emas skala mikro," ucap Bupati Gunung Mas (Gumas) Jaya Samaya Monong, Minggu (25/5).
Dia mengatakan, sektor pertanian merupakan salah satu misi Bupati dan Wakil Bupati Gumas, yakni melanjutkan smart agro, pembangunan kebun plasma, serta pembangunan jalan usaha tani untuk mendukung pengembangan kebun masyarakat.
"Kami ingin sektor pertanian dapat meningkatkan perekonomian petani, mengingat sektor pertanian potensial di daerah ini dan menjanjikan secara ekonomi," terangnya.
Dia menegaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas komitmen untuk mendorong pengembangan sektor pertanian dan akan mendukung setiap usaha pertanian yang dilakukan masyarakat, karena sektor pertanian merupakan tulang punggung ketahanan pangan daerah.
"Jangan takut menjadi petani, karena bukan sekedar pekerjaan tradisional, tapi profesi yang menjanjikan bagi masa depan," tegasnya.
Melalui pengembangan di sektor pertanian dengan sentuhan inovasi, maka profesi petani tidak akan dipandang sebelah mata, tetapi menjadi salah satu pilihan usaha masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah adaptasi teknologi terbarukan dari sisi pengunaan internet dan mekanisasi permudah pertanian, sehingga bisa mengefisiensikan modal.
"Kami sudah mulai mengaplikasikan Internet of Things (IoT) pada pengembangan pertanian. Ini akan mengelola lahan pertanian secara lebih efisien dan meningkatkan hasil panen secara signifikan," jelasnya.
Dia berharap kedepan minat dari masyarakat untuk terjun pada usaha pertanian semakin besar. Apalagi ada konsep dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI yang ingin memastikan usaha pertanian tetap terjaga, dengan membentuk Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) dan Brigade Pangan.
"Kami berharap masyarakat memiliki ketertarikan terhadap usaha pertanian, yang bisa menghasilkan pangan sesuai konsep Kementan RI yakni Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia," pungkasnya.(arm/yit)