NANGA BULIK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau terus memperkuat komitmennya dalam upaya menurunkan angka stunting, yang masih menjadi tantangan serius di berbagai daerah, termasuk di wilayah Lamandau.
Hal ini disampaikan oleh Asisten II Setda Lamandau, Meigo, saat mewakili Bupati Lamandau dalam Rapat Koordinasi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 yang digelar di Aula Bappedalitbang, awal pekan ini.
Rapat tersebut bertujuan untuk mendeklarasikan komitmen bersama serta menyepakati rencana intervensi penurunan stunting di Kabupaten Lamandau. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Lamandau, Norol Latifah Rizky Aditya Putra, serta perwakilan lintas sektor terkait.
Dalam sambutannya, Meigo menegaskan bahwa stunting merupakan isu prioritas yang membutuhkan penanganan serius dan berkelanjutan. Ia menjelaskan, penurunan prevalensi stunting tidak hanya berkaitan dengan sektor kesehatan, tetapi juga melibatkan aspek ketahanan pangan, sanitasi, hingga pola asuh keluarga.
"Seluruh intervensi, baik yang bersifat spesifik maupun sensitif, harus dilaksanakan secara konvergen, terkoordinasi, terpadu, dan melibatkan lintas sektor di semua tingkatan pemerintahan," tegasnya.
Meigo juga mengapresiasi capaian Pemkab Lamandau yang berhasil menurunkan angka stunting menjadi 13,2 persen pada tahun 2023. Namun demikian, ia mengingatkan pentingnya konsistensi dalam pelaporan serta akurasi data sebagai dasar intervensi yang tepat sasaran.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Lamandau, Norol Latifah Rizky Aditya Putra, mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting secara menyeluruh dan nyata di lapangan.
"Kita harus bersama-sama menuntaskan masalah stunting di wilayah ini agar anak-anak kita tumbuh sehat dan kuat, siap menjadi generasi penerus yang berkualitas," ujarnya.
Sebagai penutup kegiatan, dilakukan pembacaan dan penandatanganan Naskah Komitmen Bersama dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lamandau. (mex/yit)
