SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Jumat, 25 September 2015 22:03
Hujan Buatan Gagal

PANGKALAN BUN – Upaya untuk menciptakan hujan buatan tak membuahkan hasil. Penanganan kebakaran lahan pun hanya mengandalkan bom air yang dilakukan oleh helikopter MI-8 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Satasiun Meteorologi Iskandar Pangkalan Bun Lukman Soleh mengatakan, potensi hujan di sekitar Kotawaringin diperkirakan masih sangat kecil pada 23 September sampai sepekan ke depan. Kondisi udara cukup kering sehingga menyulitkan pembentukan awan di daerah tersebut. 

Ditambah lagi dari pantauan satelit menunjukkan titik panas/hotspot yang masih banyak terjadi di wilayah Kalteng, maka sebaran asap masih akan mengancam dalam beberapa hari ke depan.

”Sementara ini pemadaman via udara dengan water bombing menjadi solusi yang paling tepat mengingat modifikasi cuaca seperti hujan buatan relatif kurang efektif dalam beberapa hari ke depan tidak hanya untuk wilayah Kobar, tapi untuk wilayah Kotawaringin secara keseluruhan,” ujarnya, Kamis (24/9) siang.

Ia menjelaskan, adanya lapisan inversi di atmosfer saat ini mengakibatkan asap sulit terurai ke udara sehingga lebih lama terjebak di permukaan, dan mengakibatkan jarak pandang sangat pendek. Selain itu, kondisi ini juga tidak baik untuk kesehatan karena tingkat polusi akibat asap tentunya juga akan semakin meningkat.

BMKG Pangkalan Bun mengimbau kepada masyarakat pada hari ini dan beberapa hari ke depan untuk menggunakan masker ketika keluar rumah, terutama anak-anak kecil yang rentan terhadap gangguan polusi.

”Mari bekerjasama memadamkan kebakaran lahan karena kondisi saat ini yang masih cukup kering sehingga hujan cenderung masih sulit terjadi,” tandasnya.

Sementara itu, Plt Bupati Kobar Bambang Purwanto menambahkan, water bombing akan menjadi salah satu solusi tercepat yang dipilih mengingat kondisi Kobar yang terus berubah. ”Bom air dirasa masih cukup efektif. Rencananya ada 100 kali yang akan dilakukan oleh helikopter. Dan harapan kita akan bisa memadamkan kebakaran terutama di lokasi-lokasi yang tak terjangkau oleh tim pemadam di darat,” katanya.  

Sementara itu warga di Kecamatan Pangkalan Lada dan Pangkalan Banteng merasa semakin menderita. Selain asap, mereka juga kesusahan mencari air bersih, pertanian kekeringan, dan harga sawit anjlok.

"Lengkap penderitaan. Air susah, asap makin pekat, ditambah harga sawit anjlok," ungkap Pardi, warga Pangkalan Lada.

Sementara itu sejumlah warga Desa di Kecamatan Pangkalan Banteng berharap perusahaan yang beroperasi di sekitar desa mereka dapat memberikan membantu air bersih. Bantuan air bersih hingga saat ini baru didapat warga dari pemerintah daerah dan dari sejumlah pasangan calon gubernur.
"Kami berharap perusahaan berperan, karena hingga kini belum ada bantuan air bersih dari perusahaan. Warga kami sudah sangat kesulitan air bersih," ungkap Kepala Desa Mulya Jadi Imam Maarif.

Ia menilai perusahaan yang beroperasi di wilayah Kecamatan Pangkalan Banteng belum ada yang peduli terhadap warga yang krisis air bersih. Oleh sebab itu dia bersama sejumlah desa lainnya meminta difasilitasi agar perusahaan tersebut didesak untuk memberikan bantuan air bersih.

"Kami ada melapor ke DPRD harapan kami bisa difasilitasi untuk bantuan air bersih, warga sudah sangat kesulitan air," jelasnya. (sam/sla/yit)

loading...

BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:10

57 Jamaah Calon Haji Diberangkatkan

<p>PANGKALAN BUN- Sebanyak 57 orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Kotawaringin Barat…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers