PANGKALAN BUN-Dalam beberapa hari lalu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kotawaringin Barat sempat mengeluarkan kebijakan meliburkan aktivitas belajar mengajar untuk sementara, karena kabut asap. Selain itu, pihak sekolah juga diberi kewenangan untuk mengatur jam masuk dan bahkan jika kondisi kabut asap semakin pekat dan membahayakan. Sekolah dibebaskan untuk mengambil kebijakan memulangkan siswanya masing-masing.
Meski mendapat dukungan para orang tua, namun kebijakan ini membuat sebagian orangtua murid gelisah, karena anaknya sering libur.
Dewi salah satunya, ia mengaku sangat khawatir kalau libur ini membuat anaknya ketinggalan mata pelajaran.
”Kalau dihitung secara total, sudah sekitar 6 hari anak saya libur. Padahal dalam waktu dekat akan menghadapi ujian tengah semester. Kalau sering libur seperti ini, bagaimana dengan mata pelajarannya. Saya takut ini akan mempersulit anak saya menghadapi ujian,” keluhnya.
Kebingungan semacam itu rupanya tidak hanya di alami oleh Dewi, Suyati orang tua murid lainnya juga menyatakan kekawatirannya. Menurutnya, kalau di sekolahkan sang anak akan lebih banyak di ruang kelas dari pada di luar. Kalau di rumah, anak malah kebanyakan main di luar dan tentu juga menghirup banyak asap.
”Tentu akan sulit mengurungnya di rumah terus. Saya rasa kebijakan meliburkan siswa memang baik untuk menjaga kesehatan. Tapi kecukupan pelajaran siswa juga harus didahulukan,” ungkapnya.
Kabut asap pekat memang makin meluas dalam sepekan terakhir. Nafas pun makin sesak dan aromanya masuk sampai ke kamar-kamar tidur warga. Makin malam tak jarang semakin tebal dan menghalangi jarak pandang hingga menyebabkan perihkan dimata.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikpora Kobar Ibramsyah mengatakan, para orang tua tidak perlu khawatir, sebab di masing-masing sekolah telah menerapkan menejemen pendidikan masing-masing. Sehingga kekhawatiran akan kekurangan pelajaran siswa bisa diminimalisir.
”Sekolah kan sudah memiliki menejemen pendidikan masing-masing. Dan setiap guru serta kepala sekolah sudah pasti tahu akan konsekuensi dan juga langkah lanjutan untuk menutup kekurangan jam belajar siswa,” ujarnya.
Diakuinya, akibat kabut asap ini memang dari segala lini terdampak. Terutama dibidang pendidikan. Namun lanjutnya, keputusan libur beberapa waktu lalu sudah melalui proses dan juga pertimbangan khusus.
”Ini kan bencana, jadi kita sudah pikrkan ini secara matang. Dan kita yakin para guru dan kepala sekolah mampu untuk memberikan pelajaran yang cukup hingga nanti para siswa tidak kesulitan saat ujian,” pungkas Ibramsyah.(sla/gus)