SAMPIT- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur menegaskan penyaluran air bersih dilakukan untuk memenuhi kebutuhan warga. Hal tersebut tidak ada kaitan dengan masalah politik. Ini ditegaskan mengingat saat ini daerah itu akan segera melaksanakan pemilu kepala daerah.
”Kami mendistribusikan air bersih berdasarkan permintaan. Kalau tidak ada permintaan, kami tidak berani. Soal pembagian kepada masyarakat, itu diatur camat dan kepala desa. Kalau ada isu dikaitkan menjelang pilkada, itu tidak benar,” tegas Kepala Pelaksana BPBD Kotim Rukmana Priyatna, belum lama ini.
Menurutnya menjelang pelaksanaan pesta demokrasi daerah ini, kegiatan apapun rawan diseret menjadi isu politik. Tidak terkecuali penyaluran air bersih yang sudah berjalan lebih dari dua bulan ini.
Rukmana menegaskan, penyaluran air bersih dilakukan untuk kawasan Selatan karena wilayah itu sedang dilanda kekeringan dan krisis air bersih. Ada empat kecamatan di wilayah itu yaitu Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut dan Mentaya Hilir Utara.
Hingga saat ini sudah 195 tangki air bersih disalurkan ke empat kecamatan tersebut. Pasokan dikirim sesuai permintaan dan kebutuhan masyarakat dengan memprioritaskan warga tidak mampu.
”Kecamatan lain masih bisa ditangani oleh masyarakatnya dengan urunan membuat sumur bor kedalaman lebih dari 100 meter. Daerah Utara juga belum ada permintaan. Kami sesuai permintaan saja. Camat minta, baru kami kirim. Pengaturannya urusan camat dan kepala desa. Tidak ada kaitannya dengan tim sukses pasangan calon segala,” tegas Rukmana.
BPBD tidak bisa memasok air setiap hari, melainkan sesuai dengan kebutuhan wajar. Apalagi, personel BPBD terbatas karena sebagian dikerahkan membantu menanggulangi kebakaran lahan yang masih terjadi di daerah ini.
“Semoga wilayah utara masih bisa ditangani sehingga sampai saat ini penanganan kekurangan air bersih masih di wilayah selatan. Kami berharap air bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhan,” pungkas Rukmana. (oes/dc/gus)