SAMPIT – Ratusan warga dari  tiga desa yakni Patai, Luwuk Ranggan dan Rubung Buyung meluruskan ancaman mereka untuk menutup akses jalan ke perkebunan kelapa sawit PT TASK III di Kecamatan Cempaga, Kotawaringin Timur.

Aksi ini menuntut lahan plasma sebesar 20 persen untuk warga dari 12 desa. Unjuk rasa tidak anarkis, massa hanya memasang pagar beton di jalan masuk PT TASK III, Senin (5/10).

Kabag Ops Polres Kotim Kompol Bambang Purwanto mengatakan pihaknya sudah mengambil langkah tegas untuk melakukan pengamanan di lokasi.

"Benar, kami lakukan pengamanan, kami hanya menerjunkan anggota dari Polsek Cempaga," ujar Bambang, kemarin (5/10).

Terpisah, Kapolsek Cempaga AKP Indras Purwoko menegaskan situasi di lokasi masih berjalan lancar dan kondusif. Para pendemo bisa diajak komunikasi dan tidak ada tindakan anarkis.

"Yang kami sayangkan, mereka menutup askes jalan utama masuk ke perkebunan," terang Indras.

Menurut Indras, dalam menyampaikan aspirasi bisa dilakukan tanpa melakukan pemortalan jalan. “Warga memasang pagar dari semen dan batako. Pendemo berjumlah sekitar 200 orang," sebutnya.

Indras menambahkan hasil kesepakatan, pihak perusahaan mau merealisasikan permintaan warga terkait lahan plasma untuk warga dari 12 desa.

"Perusahaan menerima tuntuan warga dan berharap permasalahan ini dilanjutkan ke Pemkab Kotim. Perusahaan siap merealisasikan jika pemerintah mengatur masalah ini," bebernya.

Terkait permasalahan ini, manajemen PT TASK III belum bisa dikonfirmasi. (rm-66/fm)