PANGKALAN BUN – Gara-gara asap, helikopter jenis MD 500 Hudges terpaksa mendarat darurat di dekat perumahan Uni Residence, sekitar Stadion Sampuraga Baru, Pangkalan Bun, Sabtu (17/10) siang.
Helikopter dari Tanjung Pinang tujuan Muara Teweh tersebut berencana mampir ke Lanud Iskandar untuk pengisian bahan bakar. Namun saat hendak masuk Pangkalan Bun, asap pekat menghalangi pilot. Jarak pandang hanya sekitar 500 meter.
Akhirnya helikopter berisi satu pilot asal Selandia Baru dan satu teknisi itu memutuskan mendarat darurat ketika melihat tanah kosong di sekitar perumahan. Pendaratan helikopter sendiri dikoordinasikan dengan Lanud Iskandar. Meski pendaratan berjalan lancar, namun kejadian ini memuat heboh warga sekitar perumahan.
Petugas dari Lanud Iskandar datang dan menanyakan dokumen. Setelah itu helikopter diberi police line agar tidak ada warga yang mendekat.
Komandan Lanud Iskandar Pangkalan Bun Letkol PNB Jhonson Henrico Simatupang mengatakan, sebenarnya helikopter sudah melakukan kontak dengan Lanud untuk melakukan pengisian bahan bakar. Namun saat hendak memasuki kota, terhalang asap.
”Helikopter tersebut ini adalah sewaan dari salah satu perusahaan kelapa sawit di Muara Teweh untuk water bombing. Semua administrasi kita juga cek dan semuanya lengkap,” ujarnya.
Menurut pilot helikopter Toni Fowler, helikopter itu milik PT Intan Angkasa yang disewa oleh perusahaan sawit di Muara Teweh. Ketika bahan bakar menipis, pihaknya hendak mengisi ke Bandara Iskandar. Tapi jarak pandang kurang dari 600 meter membuatnya terbang rendah untuk pendaratan darurat.
“Kabut asapnya sangat pekat saat hendak mengisi BBM di bandara. Saya melihat tanah lapang, langsung mendarat saja,” sebut Toni.
Sementara itu warga di perumahan, Surip, Uni Residence mengatakan, helikopter awalnya terbang rendah. Sudah tiga kali berputar dan akhirnya mendapat di lahan kosong yang rencananya untuk perumahan BTN.
”Saya kaget kok ada helikopter mendarat. Biasanya ada helikopter yang terbang setiap hari yang membawa air. Tapi ini mendarat dan mesinnya dimatikan. Kami juga tidak berani mendekat, takut ada apa-apa,” jelas Surip.
Setelah jarak pandang membaik, helikopter dilanjutkan ke Bandara Iskandar untuk pengisian BBM. (rin/yit)