PALANGKA RAYA – Warga di Kota Palangka Raya saat ini memerlukan pelayanan kesehatan secara maksimal. Hal itu bisa dilihat dari antusiasme warga yang mendatangi pelayanan kesehatan gratis yang dilaksanakan Pemprov, Bank Indonesia, dan TNI. Warga ramai-ramai ”menyerbu” pelayanan itu.
”Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk dedikasi untuk negeri dan membantu masyarakat yang dilanda bencana kabut asap,” kata Kepala Perwakilan BI Kalteng Nur Hadi, Selasa (27/10).
Pantauan Radar Palangka, ratusan warga berbondong-bondong mendatangi posko kesehatan. Rata-rata mereka mengeluhkan sesak nafas dan pusing. Masyarakat mengharapkan pelayanan itu tetap dibuka sampai bencana berakhir.
Menurut Nur, BI juga mengkaji dampak kabut asap dari perekonomian, yakni melalui survei pada masyarakat dan pengusaha. Hasilnya berdampak begitu besar, sehingga ia berharap tahun depan bencana asap tak terulang.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Kalteng Hadi Prabowo mengatakan, selain pelayanan kesehatan gratis, rumah singgah oksigen disediakan sebanyak 18 unit yang tersebar di sejumlah titik di Palangka Raya. Pihaknya telah berupaya maksimal menangani bencana dan berharap segera berakhir.
”Manusia hanya berupaya. Secara kongkret pemadaman api dan doa telah dilaksanakan. Jadi, keadaan ini serahkan kepada Tuhan saja,” katanya.
Menurutnya, pemerintah tidak lambat dalam menangani kebakaran hutan dan lahan. Hal itu harus berdasarkan SOP. ”Jangan dibilang terlambat. Semua ada SOP-nya. Kalau semua dikatakan terlambat, ya tidak akan maju. Jadi, kita yang terus bergerak dengan tahapan yang memang harus dilakukan,” katanya.
Sementara itu, Dandrem 102/Pjg Kolonel Purwo Sudaryanto mengatakan, kerja sama pelayanan kesehatan itu sebagai salah satu wujud kepedulian pada masyarakat. Dia berharap kegiatan serupa juga dilakukan di daerah lain.
”Pemerintah sudah banyak berperan. Jadi, bila kena ISPA dan diare, silakan ke rumah singgah dan puskemas, pasti diberikan pelayanan,” katanya. (daq/ign)