PANGKALAN BANTENG – Jembatan Desa Sungai Pakit, Kecamatan Pangkalan Banteng, rusak berat. Selain miring, bagian tengah jembatan yang berkonstruksi kayu ulin itu juga amblas. Sudah belasan kali pengendara motor yang terjungkal ketika melintasi jembatan tersebut.
Meski masih terlihat kokoh, jembatan penghubung jalan utama desa dengan jalan provinsi itu bisa sewaktu-waktu amblas, sebab kontruksi kayu penyangga jembatan sudah turun akibat tergerus aliran air sungai pada musim hujan yang lalu.
Marjuni, warga Desa Sungai Pakit, mengungkapkan bahwa jembatan tersebut mulai miring setelah hujan lebat di musim hujan yang lalu. ”Awalnya miring saja, kemudian amblas. Sudah lebih dari enam bulan ini,” ujarnya.
Selain itu, proses normalisasi sungai yang terlalu mepet dengan jembatan diduga menjadi salah satu penyebab amblesnya jembatan tersebut. Jika tidak segera diperbaiki atau minimal dilakukan pengangkatan tiang penyangga, warga khawatir jembatan tersebut akan benar-benar putus.
”Setelah normalisai itu, tanah di bawah jembatan langsung tergerus air karena tidak ada penahannya. Tanah penyangganya tidak ada, posisi tiang jembatan turun,” lanjutnya.
Kepala Desa Sungai Pakit Jamhari mengatakan, jembatan menjadi akses utama warga, namun kini terancam putus. Jika ada kendaraan bermuatan berat, dengan sangat terpaksa muatan harus dipindahkan ke seberang terlebih dahulu agar jembatan tidak ambruk.
”Kendaraan bermuatan lebih dari dua ton sudah takut melintas, terpaksa muatan dipindahkan dulu. Dan ini sangat menghambat aktivitas warga,” katanya.
Akibat belum jelasnya perbaikan jembatan yang dilakukan oleh pemerintah, warga mengumpulkan uang guna perbaikan secara swadaya.
”Mau bagaimana lagi, kalau menunggu proyek perbaikan, bisa keburu ambruk. Apalagi sebentar lagi sudah musim hujan. Akhirnya secara swadaya warga mulai mengumpulkan uang untuk perbaikan jembatan. Semoga saja bulan ini bisa terkumpul dan bisa kita perbaiki sendiri,” katanya. (sla/yit)