PANGKALAN BUN- Pembalakan hutan masih terjadi di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, terutama di sepanjang Sungai Lamandai hingga Kotawaringin.
Program Manager Orangutan Foundation Indonesia (OFI) Kobar Ade Soeharso dalam siaran persnya mengatakan, pembalakan liar di Kobar terus terjadi dan seolah tidak ada habisnya. Ini terungkap setelah OFI melakukan pengamatan di Sungai Lamandau hingga Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) pada
Jumat 13 November lalu.
Sedikitnya ada tujuh lokasi pembakalan liar. Kayu yang ditebang dari hutan diolah dalam bentok balok berbagai ukuran. Kayu diangkut menggunakan kelotok untuk diangkut ke Pangkalan Bun.
”Setelah hutan kita terbakar habis-habisan, sekarang ditambah lagi pembakalan liar,” bebernya.
Menurutnya, lokasi pembalakan merupakan hutan di sempadan sungai. Pembakalan tersebut harus segara dihentikan karena melanggar hukum. “Yang lebih miris lagi areal tersebut juga habitat alami orangutan. Kalau habitatnya saja dibalak, orangutan mau tinggal dimana,” terangnya.
Pada periode 2015 ini, sudah ada lima orangutan yang harus dievakuasi dari wilayah tersebut. Ini terjadi karena berkurangnya hutan akibat dikonversi menjadi areal pertanian dan perkebunan kelapa sawit. (rin/yit)