SAMPIT – Dari pemetaan Polres Kotim, sedikitnya ada 48 tempat pemungutan suara (TPS) yang dinilai rawan dalam pelaksanaan Pilkada tanggal 9 Desember nanti. Kerawanan ini dikarenakan pengaruh letak geografis yang sulit dijangkau. Untuk mengantisipasi itu, Polres menempatkan satu personelnya di setiap TPS tersebut.
Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan mengatakan, 48 TPS itu tersebar di beberapa wilayah kecamatan di Kotim, dan untuk pendistribusian logistik Pilkada nanti hanya memanfaatkan angkutan seperti klotok dan sepeda motor saja.
“Terlebih musim hujan seperti sekarang ini memang agak sedikit dan mengganggu nantinya. Namun kita terus melakukan simulasi agar itu bisa berjalan dengan lancar, terlebih untuk lokasi yang melintasi darat dan sungai yang sulit dijangkau,” ungkapnya,kemarin (28/11).
Dikatakannya, seperti tahun sebelumnya beberapa wilayah yang dijangkau menggunakan klotok dan dan sepeda motor adalah TPS yang berada di wilayah Kecamatan Pulau Hanaut, Seranau, Antang Kalang, Telaga Antang dan Mentaya Hulu.
Menurut Hendra, untuk pengawalan pendistribusian logistik pihaknya akan menjaga secara ketat, bahkan nanti ada bantuan pengamanan dari Polda Kalteng, yang berkisar antara 93-96 personel. Selain itu, untuk kepastian pihaknya juga tengah menunggu keputusan Polda, mengingat anggota nanti turut disebarkan tidak hanya di Polres Kotim saja. Dikatakan, pendistribusian logistik nanti diperkirakan sekitar H-3 pencoblosan, sementara untuk keberadaan logistik kini tengah dijaga ketat di Stadion 29 Nopember Sampit.”Kini kita masih menunggu logistik untuk Pilgub juga,” tandasnya.
Ditambahkan Hendra, untuk menjaga situasi keamanan pilkada tahun ini mereka nanti akan membentuk tim anti money politik. Tim ini untuk mengantisipasi politik uang yang dikwatirkan mencederai pilkada kali ini, dari itu nanti dirinya mengingatkan jika adanya ditemukan hal seperti itu mereka akan menindak tegas.(co/gus)