SAMPIT – Dua pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Telaga Baru, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, duel saat pulang sekolah, kemarin (4/12). Penyebabnya sepele, hanya karena tak terima ditegur salah barisan saat berbaris. Ironisnya, perkelahian itu justru jadi tontonan teman-temannya dengan menyediakan keduanya ruang untuk adu fisik.
”Katanya si A dendam karena ditegur oleh si B saat berbaris. Si A pun menghadang si B dan mengajak berkelahi,” kata salah seorang rekan pelajar itu.
Perkelahian pun tak bisa dihindari, keduanya berkelahi di salah satu tanah lapang dekat sekolahnya. Temannya yang lain bukannya melerai atau melarang keduanya berkelahi, tapi malah menyediakan arena dan mengadu mereka. Bahkan, ada yang menutup pintu pagar arena tempat mereka berkelahi.
Akibatnya, si B pun mengalami patah tulang di lengan sebelah kanannya. Keduanya baru berhenti berkelahi setelah ada warga sekitar dan pengguna jalan yang lewat melerai. ”Sepertinya tangannya patah dan setelah itu dijemput orangtuanya dan dibawa pulang. Lawan berkelahinya entah lari kemana,” kata Eva, pengguna jalan yang melihat peristiwa itu.
Sementara itu, kepala sekolah bersangkutan saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui ada peserta didiknya yang berkelahi saat pulang sekolah. Alasannya, dia sedang berada di luar kota. Dia berjanji akan mencari tahu kebenaran kabar perkelahian pelajarnya itu.
Adanya perkelahian pelajar ini, apalagi masih menggunakan seragam sekolah, sangat disayangkan warga. Timbul keresahan jika ini tak segera ditindak oleh pihak sekolah, akan menjadi kebiasaan dan tren bagi generasi penerus.
”Sebaiknya dicari tahu, jangan sampai sekolah jadi ajang jago-jagoan atau kuat-kuatan,” kata Isur, warga Desa Telaga Baru, Kecamatan MB Ketapang. (oes/ign)