KOTAWARINGIN LAMA – Rakidah (37), guru honorer SDN 1 Kondang Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), dipalak oleh pria bertopeng. Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) ini merasa trauma dengan kejadian yang dialaminya sepulang mengajar pada Kamis (3/12) lalu.
Perempuan yang akrab disapa Ida menceritakan, pemerasan terjadi di jalan tembus atau jalan pintas menuju Desa Kondang, sekitar 300 meter di belakang pembangunan perumahan BTN Graha Mahkota kilometer 4 Kelurahan Kotawaringin Hulu (Kohul), sekitar pukul 13.30 WIB.
”Saat itu jalan tersebut sepi sekali. Sekitar 20 meter di depan saya ada seseorang melempar potongan ranting ke tengah jalan dan seketika itu ada perasaan takut dan sempat berpikir untuk kembali ke Kondang,” cerita Ida, Sabtu (5/12) kemarin.
Namun karena perumahan BTN Graha Mahkota tinggal hitungan ratusan meter, Ida meneruskan perjalan pulang. Setelah melewati potongan ranting itu, dua orang bertopeng keluar dari hutan di sisi kanan jalan dan langsung mencegatnya.
”Mereka langsung mencegat saya dan anak saya yang baru berumur empat tahun, sembari mengatakan ‘ada uang tidak, bu’. Karena ketakutan, saya jawab ada dan langsung menyerahkan uang dari dalam kantong saya sebesar Rp 150 ribu,” papar Ida.
Tak puas dengan uang tersebut, pria beropeng itu langsung menggeledah bawaan dan jok kendaraan Ida. Si pemalak hanya menemukan uang sebesar Rp 30 ribu saja karena korban memang tidak membawa uang atau barang berharga lainnya.
Setelah itu bandit tersebut kabur meninggalkan Ida dan anaknya yang gemetaran ketakutan. Selain bertopeng, mereka juga membawa dodos (alat pemanen buah sawit) berukuran kecil.
Istri Muhammad Darsani ini bekerja sebagai tenaga honorer di SDN 1 Kohul. Setiap Kamis, dia juga menghonor di SDN 1 Kondang yang berjarak 39 kilometer dari Kolam. Namun sayang kejadian tersebut tidak dilaporkannya ke pihak berwajib.
Kepala Cabang Disdikpora Kolam Muhammad Marhani mengaku belum mengetahui kejadian tersebut karena belum adanya laporan yang diterimanya.
”Saya belum tahu adanya kasus ini, meski korban adalah tetangga saya karena belum ada laporan,” ucapnya.
Dirinya menyarankan kepada yang bersangkutan agar pulang pergi mengajar mengunakan jalan raya dan tidak menggunakan jalan pintas atau jalan tembus untuk menghindari kejadian serupa.
Di lain tempat, Kapolsek Kolam Iptu Tri Widodo mengimbau warga melapor apabila menemukan ataupun mengalami tindakan kejahatan agar segera ditindaklanjuti pihak kepolisian. (gst/yit)