KOTAWARINGIN LAMA – Ditundanya pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kalimantan Tengah (Kalteng) membuat Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) kebingungan. Dana untuk pembuatan tempat pemungutan suara (TPS) dan uang makan sudah habis digunakan, pilkada malah ditunda.
Ketua KPPS 3 Kotawaringin Hilir Gusti Supriadi alias Kancil mengatakan, ditundanya pencoblosan membuatnya pusing. Pihaknya telah menyelesaikan 100 persen TPS sejak Selasa pukul 11.00 WIB. Namun ada info ditundanya pelaksanaan Pilgub sekitar pukul 16.00 WIB.
”Yang jadi persoalan kami anggaran pembuatan TPS dan makan anggota KPPS telah habis kita keluarkan. Untuk makan kita memesan, jadi kalau ditunda bagaimana nantinya,” ucap Kancil bingung.
Selain TPS 3 Kohil, TPS 4 juga sudak selesai 100 persen. Ketua KPPS 4 Gusti Syahrudin mengakui sejumlah anggaran telah dikeluarkan.
Hal serupa juga terjadi di TPS 5 Kotawaringin Hulu. Ketua TPS 5 Eko Prayitno ditemui disela-sela pembersihan pembuatan TPS pada jam 15.30 WIB kemarin (8/12) mengatakan, pihaknya terus melakukan persiapan karena belum ada informasi penundaan. Nasib sama dialami empat TPS di Desa Sukajaya.
Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kolam Gusti Burhani menyebutkan, Pilgub 9 Desember ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. Info ini diterimanya langsung dari Ketua KPU Kobar Samijan sekitar jam 16.00 WIB dan langsung diinformasikan kepada seluruh Ketua PPS se-Kecamatan Kolam.
”Soal logistik yang sudah didistribusikan sampai ke PPS untuk malam ini akan diamankan di sekretariat PPS masing-masing dan besok akan kita tarik ke PPK,” katanya, Selasa (8/12) sore.
Kapolsek Kolam Iptu Tri Widodo mengatakan, wilayah hukumnya dalam keadaan aman dan terkendali. Untuk pengamanan pesta demokrasi rakyat Kalteng ini Polsek Kolam yang beranggotakan 14 orang mendapat bantuan 16 personel dari Polres Kobar dan Brimob, serta 15 anggota TNI. “Total ada 45 anggota keamanan yang akan mengamankan Pilgub ini,” terang Kapolsek. (gst/yit)