Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Putu Sudarsana akhirnya mengklarifikasi polemik mobil dinas milik Pemkab Kotim jenis Lexus RX yang sempat dikabarkan raib. Kemarin (8/12), selaku pengelola aset daerah, Putu menjelaskan bahwa mobil kategori mewah itu ada di Sampit, tepatnya tersimpan di rumah jabatan Sekda di Jalan Ahmad Yani.
”Mobil itu masih ada di Sampit dan disimpan di rumah jabatan Sekda Kotim. Karena di sana kami anggap sangat aman dan mempermudah pihak yang ingin mempergunakan mobil tersebut dalam kondisi mendadak,” jelas Putu Sudarsana kepada Radar Sampit kemarin.
Putu juga menegaskan bahwa mobil mewah itu bukan diperuntukkan bagi bupati Kotim saja, meskipun bupati boleh mempergunakannya. Mobil itu sejatinya untuk pejabat negara dari luar daerah, sekelas menteri dan tamu negara lainnya. Penempatannya di rujab sekda semata karena pertimbangan keamanan.
”Itukan mobil mewah, dan juga di kantor pemda juga sudah penuh parkirnya, maka kami simpan di rujab sekda. Sekarang mobil itu posisinya di rujab. Di simpan di sana untuk mempermudah juga, jika mendadak ada tamu saya bisa menyuruh kabag umum untuk meminjamkannya,” kata Putu Sudarsana.
Tamu yang dimaksud tentu tamu negara. Yang masih berstatus pejabat negara. Jika bukan, atau mantan pejabat negara, maka tidak bisa menggunakan mobil itu.
Mantan kepala Dinas Sosial Kotim ini juga menegaskan bahwa ada sedikit perbedaaan persepsi masalah istilah pinjam pakai. Yang dimaksudkan, kata Putu, pinjam pakai itu digunakan untuk pemakaian saat ada tamu negara. ”Tidak ada yang pinjam pakai, yang benar itu pinjam pakai untuk tamu daerah,” tegasnya
Dia juga mengakui kalau pengadaan Lexus RX pada 2012 itu melalui pos APBD Kotim dengan nilai cukup besar. ”Kalau tidak salah harganya Rp 1,2 miliar sampai Rp 1,3 miliar,” katanya
Terkait bedanya penjelasan dengan Pj Bupati Kotim Godlin, Putu mengaku dalam persoalan tersebut dirinya lupa menjelaskan karena kesibukan dalam kegiatan dinas yang dilakukannya setiap hari. ”Sekda lupa menjelaskan semua ini, karena saya saking banyaknya tugas jadi lupa jelaskan ke Pj Bupati,” tukasnya. (ang/dwi)