KOTAWARINGIN LAMA – Camat Kotawaringin Lama (Kolam) Teguh Winarno meminta masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan, apalagi ke sungai. Belum dikelolanya sampah dengan baik membuat kecamatan tertua di Kobar ini menempati peringkat terakhir dari enam kecamatan pada penilaian kebersihan yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kobar baru-baru ini.
Diakui Teguh, permasalahan sampah di Kolam belum ada solusinya sehingga sangat diharapkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi permasalahan sampah. Nilai rendah diperparah masih banyaknya warga Kolam yang buang air besar di jamban atau lanting di sungai.
”Problem penanganan sampah di Kolam pertama kesulitan angkutan, dan kedua tenaga angkutnya,” ucap camat menanggapi banyaknya sampah yang dibuang warga sembarangan termasuk yang dibuang ke sungai.
Menurutnya, Pemerintah Kecamatan Kolam telah mengusulkan ke Bupati Kobar agar ada kendaraan dan tenaga pengangkut sampah untuk wilayah Kolam, terutama untuk menangani sampah rumah tangga. Satu kendaraan dan empat tenaga pengangkut cukup untuk menangani persoalan sampah di Kolam. Di samping kendaraan dan tenaga pengakut sampah yang jadi kendala penangan sampah, pihak kecamatan pun belum memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
“Untuk masalah TPA memang belum ada, tetapi untuk hal ini bisa kita atasi yang penting ada alat angkutnya,” jelas Teguh.
Sementara waktu sejumlah warga Kolam menjadikan area di sekitar jembatan Sungai Asam di jalan lintas Kolam Pangkalan Bun sebagai TPA sampah. Sehingga memberi kesan kurang baik, karena area itu pintu gerbang masuk ke dalam kota Kotawaringin Lama. (gst/yit)