KOTAWARINGIN LAMA – Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan warga di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) rela turun ke Sungai Lamandau, untuk membersihkan tumpukan sampah atau limbah kayu yang tersangkut di jembatan, Jumat (4/11) lalu.
Sekretaris Camat (Sekcam) Kotawaringin Lama (Kolam) Nahwani mengatakan, gotong royong tersebut kelanjutan dari gotong royong sebelumnya. ”Bapak Camat meminta PNS dan tenaga honorer di kecamatan dan di kelurahan untuk kembali bergotong royong, harapannya kali ini bisa membersihkan seluruh sampah kayu yang tersangkut di jembatan Lamandau,” terangnya.
Sejak tersangkut, hingga sampah tersebut berhasil diurai, belum ada dinas terkait dari kabupaten yang turun ke lokasi.
Sebelumnya, tumpukan sampah kayu yang tersangkut di jembatan Sungai Lamandau ini menjadi perhatian Dinas PU Kobar. Kasi Kebersihan Dinas PU Kobar Jumadianto mengatakan, akan mengecek ke lokasi tersebut dan melihat medannya untuk bahan pertimbangan apa yang bisa dikerjakan atau dibantu untuk membersihkan tumpukan sampah kayu itu..
“Kita akan cek dulu seperti apa sampah kayunya, kemudian medannya. Sehingga bisa diketahui bantuan apa yang bisa dilakukan,” jelas Jumadianto, Selasa (1/12) lalu.
Sementara itu, Ketua LPMK Kotawaringin Hilir Musyawir dan Ketua RT 1 Kohil Gusti Juhriansyah mengungkapkan, meski belum ada bantuan dari pihak terkait, gotong royong itu berhasil mengurai puluhan kubik sampah kayu tersebut. Menurut mereka, saat pelaksanaan gotong royong sekitar jam 14.00 WIB, melintas satu buah tugboat milik sebuah perusahaan besar swasta dari Pangkalan Bun menuju base camp di bagian hulu Kecamatan Kolam.
Kemudian lanjut Musyawir, atas permintaan Camat Kolam Teguh Winarno dan pihaknya, nakhoda tugboat tersebut bersedia membantu warga mengurai sampah tersebut.
”Kurang lebih dua jam tugboat membantu menarik potongan kayu, sehingga penguraian tumpukan kayu ini bisa selesai, dan kami ucapkan terima kasih atas bantuannya” pungkas Musyawir.
Ditambahkannya, kalau tidak ada bantuan tugboat tersebut kemungkinan besar gotong royong belum tuntas, karena mereka hanya mengandalkan tangan kosong dan bantuan satu buah mesin pemotong kayu dibantu satu buah kelotok yang biasa menarik kayu gelondongan.(gst/gus)