SAMPIT – Penjabat (Pj) Bupati Kotim Godlin merasa tak dihargai setelah dua bulan menjabat, mengisi kekosongan pemimpin setelah masa jabatan Supian Hadi-Taufiq Mukri berakhir. Kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkesan mengabaikan perintahnya.
”Apalah saya ini, hanya Pj bupati saja, makanya mereka (kepala SKPD) juga enggak peduli,” katanya, di sela-sela open house Natal di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Kotim, Jumat (25/12).
Menurut Godlin, selama ini ia sudah berusaha tanggap menyelesaikan permasalahan di Kotim, seperti sampah. Namun, hal itu justru tidak segera dikerjakan kepala SKPD bersangkutan. Selama ini, kebersihan di Sampit memang tengah menjadi sorotan. Pascagagalnya meraih Adipura, Sampit terkesan kumuh dan kotor.
”Saya sudah panggil instansi terkait, seperti Dinas PU dan Dinas Perumahan, Tata Kota dan Kebersihan (Dispertasih). Sekarang tinggal mereka saja, dikerjakan tidak perintah saya,” ujarnya.
Godlin menjelaskan, selama dua bulan ini, dia melihat kinerja SKPD menurun. Ini terlihat dari berbagai permasalahan yang tidak diselesaikan dengan baik. Padahal, pihaknya sudah berupaya menjalin komunikasi yang baik dengan kepala SKPD dan meminta agar tanggap menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
”Kalau di provinsi, Pj Gubernur ditakuti kepala SKPD. Kalau saya tidak harus ditakuti, tetapi kinerjanya jangan menurun dan harus menghargai,” ujarnya.
Pengamatan Radar Sampit, abainya kepala SKPD tampak saat open house Natal di Rujab Bupati Kotim. Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Putu Sudarsana tak hadir. Bahkan, kepala SKPD hanya sebagian yang hadir dan mendampingi, di antaranya Komandan Satpol PP Kotim Rihel, Kabag Umum Setda Kotim Imam Subekti, dan Kabag Ekonomi Setda Kotim Wim RK Benung.
Padahal, sebelum perayaan Natal, Godlin telah meminta agar kepala SKPD yang tidak sibuk untuk mendampinginya menyambut para tamu. Namun, perintah tersebut diabaikan, sehingga mantan Asisten I Setda Provinsi Kalteng ini, terlihat sendirian menyambut tamu. (tha/ign)