PANGKALAN BANTENG – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Pangkalan Banteng mengakibatkan sejumlah titik di wilayah itu dilanda banjir, salah satunya Puskesmas Karang Mulya. Derasnya air yang menggenangi kawasan puskesmas juga menyebabkan tembok pembatas puskesmas jebol.
Pantauan Radar Pangkalan Bun, Jumat (1/1), hujan yang terjadi lebih dari empat jam membuat drainase di depan puskesmas tak mampu menampung dan mengalirkan air hujan. Selain itu, posisi bangunan puskesmas yang berada paling rendah dari bangunan lain kian memperparah kondisi dan membuat air masuk hingga ke ruang perawatan.
Tidak adanya drainase di seberang jalan di depan puskesmas (Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 66), membuat air melimpah dan mengalir ke kawasan puskesmas. Petugas jaga di UGD Puskesmas Karang Mulya, Bambang, mengatakan, setelah beberapa jam hujan lebat mengguyur Karang Mulya, air mulai menggenangi halaman puskesmas dan mulai masuk ke ruang perawatan.
”Kita sudah berupaya membuang air, tapi posisi puskesmas yang lebih rendah dari daerah di sekelilingnya membuat air terkumpul dan menggenangi puskesmas," ujarnya.
Kepala Puskesmas Karang Mulya Mariyani mengatakan, tidak adanya sistem drainase yang baik di seberang jalan depan puskesmas dan sekitarnya, diduga menjadi penyebab besarnya limpahan air hujan hingga menyebabkan puskesmas tergenang air.
”Sistem drainase di puskesmas sudah sangat layak, namun jika tudak didukung dengan drainase di sekitarnya, akibatnya air berkumpul dan menggenangi puskesmas. Ditambah lagi dengan posisi puskesmas yang lebih rendah dari daerah sekitarnya,” katanya.
Mariyani menuturkan, sejak pertama puskesmas berdiri, baru kali itu tergenang banjir. Pihaknya berharap dinas terkait membuat sistem drainase yang lebih baik, sehingga pusat pelayanan kesehatan umum, seperti puskesmas tidak terkena imbasnya.
”Untuk tindak lanjutnya, kita sudah laporkan ke Dinas Kesehatan Kobar. Namun, untuk tindak lanjut ke depan, kita berharap dinas lain ikut turun tangan mengatasi kejadian alam seperti ini agar tidak terulang," tegasnya.
Tak hanya puskesmas, genangan banjir juga meluas di kawasan permukiman yang berada di Selatan puskesmas. Dewi, warga setempat mengatakan, hujan deras yang melanda wilayahnya termasuk yang terbesar sejal beberapa tahun terakhir.
”Biasanya, hujan sederas apa pun lingkungan kami bebas banjir. Tapi, hari ini air malah masuk ke dalam rumah dan membasahi pakaian dan perabot rumah," katanya.
Pihaknya berharap pemerintah segera merencanakan dan membangun sistem drainase yang lebih baik. ”Karang Mulya ini ibu kota kecamatan dan terus berkembamg pesat. Jadi, pemerintah sebaiknya segera membuat sistem drainase yang jelas untuk menanggulangi banjir,” ujarnya.
Banjir juga melanda perbatasan Desa Karang Mulya dan Amin Jaya. Sungai yang berada di kawasan Losmen Putri Kembar kembali meluap meski normalisasi telah dilakukan. Hujan yang terus mengguyur hingga petang, menyebabkan Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 67 tergenang lebih dari 30 centimeter.
Kemacetan tak dapat terhindarkan. Banyak pengendara yang memperlambat laju kendaraannya hingga menyebabkan kemacetan. Selain warga, aparat kepolisian dari Polsek Pangkalan Banteng memandu kendaraan agar aman melintas.
Kapolsek Pangkalan Banteng Ipda Imam Sahrofi mengatakan, anggotanya turun ke jalan untuk membantu pengendara agar aman melintas. Hal itu dilakukan karena pembatas jembatan di sungai yang berada di dekat losmen itu sudah tertutup air, sehingga sangat membahayakan.
”Air cukup tinggi dan pembatas jembatan sudah tertutup air, sehingga membahayakan pengguna jalan," ujarnya.
Selain wilayah tersebut, luapan sungai hingga menyebabkan banjir juga terjadi di Sungai Pakit dan Amin Jaya. Sungai Pakit yang berada di sebelah SMP 3 Pangkalan Banteng meluap dan menggenangi permukiman di kawasan perbatasan dua desa tersebut.
Kawasan SMP 3 Pangkalan Banteng juga tak luput dari genangan air. ”Air meluap dan sungai tak mampu menampung. Ditambah lagi ada bangunan besar yang berdiri di bantaran sungai, tepat berada di dekat jembatan sungai. Sudah jalur sungai di jembatan itu sempit, ada bangunan pula," ujar Imam, warga setempat. (sla/ign)