PANGKALAN BANTENG - Banjir yang melanda Kecamatan Pangkalan Banteng di awal tahun ini mengakibatkan siring sungai di RT 07 Desa Sungai Hijau runtuh. Derasnya aliran air juga membuat rumah warga terkena luapan air sungai.
Markus menjadi salah satu warga di RT 07 yang rumahnya terendam luapan sungai. Awalnya dia dan warga lain sempat yakin air tidak akan meluap karena siring yang telah dibangun oleh Pemkab Kobar cukup tinggi.
”Ternyata air lebih besar hingga meluber ke rumah saya dan beberapa warga lain,” ujarnya.
Ia dan warga lainnya baru sadar jika siring amblas pada Sabtu (2/1) pagi, di saat air sudah surut. ”Kita mau bagaimana lagi, dulu kita minta tanggul dan sudah dibuatkan. Kalau sekarang air masih meluap, kita pasrah saja,” lanjutnya.
Kepala Desa Sungai Hijau Sri Raharjo mengatakan, siring beton yang telah dibangun itu sebenarnya sudah cukup tinggi, namun tetap kalah dengan besarnya aliran air.
”Yang ambrol hanya di bagian tertentu saja di sungai itu. Terutama di titik belokan sungai dimana tekanan air dari hulu diperkirakan sangat kuat. Air juga meluap,” terangnya, kemarin.
Terkait kerusakan tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Kobar dan berharap dalam beberapa waktu ke depan bisa segera diperbaiki.
Untuk sementara, pihaknya akan memanfaatkan kayu bekas jembatan ulin yang sudah tidak terpakai guna memperkuat tanggul dan juga memperkuat jalan kampung di dekat sungai yang juga terendam luapan air sungai.
”Kita sudah dapat izin untuk membongkar dan memanfaatkan kayu jembatan ulin yang sudah tidak difungsikan lagi. Kayunya akan kita manfaatkan untuk memperkuat tanggul dan juga memperkuat konstruksi jalan kampung yang berada di pinggir sungai tersebut,” tandasnya. (sla/yit)