KOTAWARINGIN LAMA – Terendamnya jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam) membuat puluhan mobil tidak bisa melanjutkan perjalanan. Salah satunya Anto, warga Bamban, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan, yang sudah tiga malam terjebak banjir.
”Sejak Sabtu pekan lalu hingga sore ini, saya terjebak banjir, dan malam nanti malam keempat saya bermalam di tengah perjalanan” cerita Anto, Selasa (12/1) sore, di atas jembatan layang Masorayan.
Anto membawa pikap mengangkut sembako dari Pangkalan Bun ke Balai Riam Kabupaten Sukamara, Sabtu (9/1) lalu. Sebelum memasuki ibu kota Kecamatan Kotawaringin Lama, Anto terjebak banjir. Dia tidak bisa melanjutkan perjalanan maupun balik arah karena pikapnya mogok.
Selama tiga malam Anto tidur di atas pikapnya yang mogok di tengah tengah banjir yang berada di antara jembatan layang dan jembatan Sungai Lamandau. Pada Selasa sore, pikapnya bisa dipindahkan ke atas jembatan layang dengan cara didorong sejauh kurang lebih 1,5 kilometer.
Selain pikap Anto, tampak juga sejumlah mobil yang tidak bisa melanjutkan perjalanan mulai dari atas jembatan layang sampai titik banjir yang di dekat jembatan Sungai Lamandau. Selain mobil pribadi, ada juga mobil dinas dan mobil berpelat TNI.
Sementara itu Dahsan, warga RT 1 Kotawaringin Hilir (Kohil), mengatakan bahwa air terus meninggi. Selain sejumlah titik dari kilometer 28 hingga jembatan Sungai Lamandau, banjir juga merendam jalan antara jembatan Sungai Lamandau dan Jembatan Sungai Asam di RT 5 Kohil.
“Meski kita sudah membayar getek sebesar Rp 100 ribu, bukan berarti kita sudah bebas dari kubangan air karena sekitar 300 meter diantara Jembatan Lamandau dan Jembatan Asam, jalan juga terendan sekitar 60 sampai 70 centimeter,” ucap Rini, pengguna jalan. (gst/yit)