SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Senin, 18 Januari 2016 16:39
Mau Sehat? Ayo Konsumsi Makanan Ajaib Ini
SEMINAR: Mien Karmini Mahmud memberikan paparan tentang hidup sehat pada seminar bukti ilmiah gizi terkini di Borneo City Mall Sampit, Minggu (17/1). (FOTO: USAY NOR RAHMAD/RADAR SAMPIT)

Banyak cara orang untuk menempuh hidup sehat. Salah satunya dengan tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang bersumber dari hewani. Nah, hanya dengan tempe, segala nutrisi pada sumber hewani ini bisa digantikan, percaya ? 

 USAY NOR RAHMAD, Sampit

 TEMPE, siapa yang tak kenal dengan pEnganan khas Indonesia ini. Makanan ini sering dianggap remeh atau makanan kampung. Bahkan, ada istilah”mental tempe” dan ”kelas tempe” yang biasanya digunakan untuk merendahkan atau mengejek sesuatu.

Ada pendapat yang mengaitkan tempe dengan penyebab penyakit asam urat. Ada juga anggapan tempe makanan tidak bergizi, rendah mineral, atau lain-lainnya. Bahkan, ada yang tidak mau mengonsumsi tempe karena cara produksinya yang dinilai menjijikan. Misalnya dengan cara diinjak-injak.

Dalam seminar bukti ilmiah gizi kesehatan terkini yang digelar Indonesia Vegetarian Society Sampit, kemarin (17/1), segala anggapan miring tentang tempe tersebut dipatahkan. Semua dikupas tuntas dengan menghadirkan ahli gizi terkenal dan dihadiri ratusan warga yang tertarik menjadi vegan dan vegetarian.

Mien Karmini Mahmud, peniliti masalah gizi dan pangan senior Indonesia ini, menyempatkan diri berbagi ilmu gizinya kepada warga Kota Sampit. Wanita yang juga pernah menjabat sebagai ahli gizi Departemen Kesehatan RI itu, berupaya meyakinkan bahwa hidup hanya mengonsumsi bahan pangan nabati, tanpa produk hewani, itu tidak sulit.

Selain itu, dia juga banyak membahas fungsi dan kelebihan tempe, sebagai pengganti nutrisi yang biasa ditemukan pada pangan hewani. Biasanya vegan dan vegetarian khawatir kekurangan vitamin B12 yang tidak ada di sayuran. Namun, dengan mengonsumsi tempe hal tersebut bisa diatasi.

Soal penilaian cara pengolahan tempe yang menjijikkan, ditegaskan Mien hal itu tidak benar. Meski diinjak menurut Mien, proses pembuatan tempe melalui perendaman terlebih dahulu.

Menurutnya, tidak pernah ada makanan seajaib tempe. Walaupun dalam proses pembuatannya melibatkan miliaran mikroba, tapi tidak berbahaya bagi tubuh.

”Berkat pengolahan, tempe menjadi lebih baik dari pada kedelai. Karena mengandung semua komponen baik dari kedelai dan dalam nilai biologis tinggi. Tempe juga tidak lagi mengandung zat anti gizi dan kadar purin (penyebab asam urat) yang jauh berkurang,” jelasnya. 

Ditambahkannya, tempe mengan­dung fitonutrien bebas seper­ti isoflavon dan zat baru yang tidak didapati pada ke­delai seperti vitamin B12 ak­tif, enzim amilase, protease, lipase, zat anti bakteri aktif terhadap bakteri patogen seperti Clostridium botulinum, Klebsiella pneumoniae, Salmonella typhi dan Shigella flexneri.

Melalui penilitian Mien, pembe­rian tempe dalam ben­tuk tertentu, bisa menjadi obat bagi bayi dan balita yang menderita diare kronis dan gizi buruk. Selain itu, juga dapat menaikkan berat badan, meningkatkan kadar IgM, IgG, IgA (kom­po­nen imunitas, dan mem­per­baiki fungsi organ pen­cernaan dalam waktu relatif singkat.

”Tempe ini sumber protein bermutu tinggi, setara protein susu. Tetapi secara biologi manfaatnya lebih baik bagi tubuh,” katanya.

Dari berbagai penelitian yang telah menunjukkan man­faat dan cara kerja tempe dalam menanggulangi pe­nya­kit, mulai dari bayi sam­pai lansia, membuktikan bah­wa tempe bu­kanlah makanan yang bisa dise­pe­lekan. Bahkan, data dari Direktorat Gi­zi Depkes 1992, tempe me­ngandung protein dengan bobot yang setara dengan daging ayam dan lebih mu­dah dicerna tubuh. Memiliki kan­du­ngan fosfor diatas daging kambing, vi­tamin A yang lebih banyak diban­ding daging sapi, dan jauh lebih ting­gi kalsium serta zat besi bila diban­ding­kan daging sa­pi, ayam, maupun kambing.

Sementara itu, terkait gaya hidup sehat melalui pilihan menjadi vegan atau vegetarian, Ketua Pengurus Daerah Indonesia Vegetarian Society di Sampit Yuliana Prayoga mengatakan, saat ini masyarakat masih belum banyak mengerti. Namun dari pengamatannya, ketertarikan untuk belajar menjadi vegetarian cukup tinggi di daerah itu.

 ”Selama ini orang tahunya kalau vegetarian itu hanya makan sayur dan buah-buahan mentah semata. Tapi kita di sini main di bumbu, jadi tetap menggugah selera. Jangan khawatir bagi yang suka rawon, soto, bisa disiasati  walau tidak menggunakan bahan hewani,” jelasnya.

Dalam seminar kesehatan yang diadakan secara gratis itu, selain menghadirkan Mien Karmini Mahmud, juga hadir Susianto yang merupakan koordinator international Vegetarian Union Pasifik, yang juga merupakan Ketua Yayasan Tempe International. (***/ign)

 

 

 

loading...

BACA JUGA

Kamis, 20 Juni 2024 17:06

Terus Tingkatkan Pelayanan Informasi Publik

KASONGAN- Pemerintah Kabupaten Katingan menggelar rapat berkala antara Pejabat Pengelola…

Rabu, 08 Mei 2024 13:11

Pemkab Seruyan dan Kemensos RI Serahkan Alat Bantu Disabilitas

KUALA PEMBUANG- Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Seruyan Bahrun Abbas,…

Rabu, 24 Januari 2024 11:16

Di Kalteng Sejak Oktober Tahun Lalu Penarikan Uang Melonjak Ratusan Miliar

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat ada…

Selasa, 23 Januari 2024 01:01

Pelaku Percobaan Pemerkosaan di Kalteng Ini Ternyata Masih Kerabat Korban

AK (30), pelaku percobaan pemerkosaan terhadap gadis desa berusia 18…

Minggu, 21 Januari 2024 11:06

Ada Caleg Siapkan Uang Melimpah Jelang Coblosan, Ngakunya untuk Tim Pemenangan dan Relawan

Kurang dari satu bulan lagi Pemilu 2024 digelar. Calon anggota…

Sabtu, 20 Januari 2024 00:38

Sudah Dua Tahun, Misteri Kematian Hotma Hutauruk Belum Terungkap

Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Polres Kotim) mengalami kesulitan mengungkapkan kasus…

Sabtu, 20 Januari 2024 00:31

Lingkar Selatan Sampit Masih Jadi Sarang Prostitusi di Kalteng

Praktik prostitusi di Jalan Lingkar Selatan, Sampit, Kalimantan Tengah masih…

Kamis, 18 Januari 2024 11:10

Jualan Narkoba, Haji Gaul di Kalteng Ini Akhirnya Masuk Penjara

Perilaku kakek setengah abad ini tak patut dicontoh. Seharusnya dia…

Kamis, 18 Januari 2024 11:08

Gagal Perkosa Gadis Tetangga, Pemuda di Kalteng Ini Masuk Bui

AK, pria asal Desa Terantang Hilir, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin…

Kamis, 18 Januari 2024 11:05

Akhirnya Kejati Kalteng Tahan Dua Tersangka Korupsi BOK Dinkes Barsel

Dugaan tindak pidana korupsi dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers