PANGKALAN BUN – DPD Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Kalteng hadiri Indonesia Water & Wastewater Expo & Forum (IWWEF). Kegiatan itu merupakan perhelatan terbesar komunitas tukang ledeng diseluruh Indonesia dan Asia. Acara dua tahunan ini dihelat di Jakarta pada 18-20 September 2019.
Ketua DPD Perpamsi Kalteng, Sapriansyah mengatakan kegiatan ini sangat positif untuk perkembangan PDAM diseluruh Indonesia. ”Bagi kita sebagai pengurus pusat utusan daerah merupakan pengalaman berharga bisa mengikuti kegiatan ini, harapannya ini bisa menjadi motivasi untuk perkembangan PDAM Tirta Arut Pangkalan Bun khususnya dan PDAM di Kalteng umumnya,” beber Sapriansyah yang juga merupakan pengurus Perpamsi Pusat ini.
Menurut Sapri, IWWEF kali ini merupakan kegiatan yang Ke-8 kalinya dan diharapkan memberikan tambahan informasi baru tentang teknologi terbarukan. Kegiatan ini dihadiri dari entitas penyelenggara SPAM anggota PERPAMSI, mitra kerja, profesional dan pelaku bisnis baik dalam dan luar negeri.
Selama tiga hari pelaksanaan IWWEF 2019 diisi dengan kegiatan Expo, perkenalan inovasi teknologi terkini dan promosi potensi bisnis air di Indonesia.
Selain itu, juga dilaksanakan forum antara lain, Dialog Visi Air Indonesia, Water Leaders Forum, Monolog Visi Air untuk Jakarta oleh Gubernur DKI Jakarta Bapak Anis Baswedan, Seminar Industri, Forum Youbg Water Profesional dan lainnya.
Diakui Sapri untuk di Kabupaten Kobar dan Kalteng secara umum masih banyak memerlukan pembenahan namun semangat yang kuat dalam memberikan pelayanan dan perbaikan akan terus digelorakan untuk memberikan kemudahan air bersih bagi masyarakat.
Selaku ketua DPD Perpamsi Kalteng dan pengurus Pusat, Sapri berharap para Direktur PDAM di Kalteng bisa terus belajar dan memperbanyak sharing dengan daerah lain supaya terus mengalami kemajuan. Sehingga keluhan-keluhan bisa dari pelanggan bisa semakin ditekan.
Kemudian berkaitan dengan musim kemarau ini diakui Sapri juga menjadi salah satu kendala pihaknya terutama ketersediaan air baku yang terus menyusut akibat kemarau panjang. Untuk di Kobar sendiri debit air juga mengalami penurunan drastis.
"Harapan kita akan segera turun hujan sehingga air baku aman. Mudahan tidak sampai payau karena ini sudah surut sekali,"katanya. (sam/soc/sla)