SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengapresiasi kehebatan para petani di Desa Kandan, Kecamatan Kotabesi, yang sudah mampu mengembangkan buah naga. Hal ini tak terlepas dari kerja keras dan pembinaan Dinas Pertanian terhadap para petani, untuk memanfaatkan teknologi pertanian untuk berinovasi.
Bupati Kotim Supian Hadi menyebut, buah naga telah dikembangkan masyarakat Trans Kandan, di lahan seluas kurang lebih 50 hektare, yang tersebar dipekarangan rumah dan lahan usaha taninya. Dengan hasil sekali panen sebanyak 2,8 ton per hektare, dalam satu bulan petani bisa panen dua kali, artinya rata - rata produksi 5,6 ton per hektare setiap bulannya.
"Dengan pemeliharaan yang intensif tanaman ini bisa mencapai hasil sampai dengan 30 ton per hektare," terangnya.
Sementara itu, kegiatan ini sejalan dengan program Direktorat Jenderal Hortikultura dengan program "Gedor Horti", yang merupakan perpanjangan dari "Gerakan Mendorong Produksi, Daya Saing dan Rumah Lingkungan Hortikultura", yaitu mendorong peningkatan produksi tujuh persen per tahun.
Lebih lanjut pemasaran buah naga ini, selain memenuhi kebutuhan dalam kabupaten, juga melayani pedagang Pontianak yang selanjutnya akan di jual kembali ke negara tetangga. Hal ini merupakan potensi masyarakat Kotim untuk bisa memutus rantai pemasaran, sehingga bisa mengekspor sendiri ke negara tetangga.
Langkah ini sangat mendukung program Pembangunan Pertanian Pusat yang mencanangkan "Gerakan Tiga kali Ekspor (GRATIKES)" sebagai komoditi baru berkembang, pemerintah juga menyiapkan program pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 6,39 triliun. Diharapkan masyarakat memanfaatkan sebaik - baiknya program ini.
“Tentunya perkembangan ini menjadi potensi usaha pertanian baru untuk Kotim, dengan demikian maka dapat meningkatkan perekonomian petani Kotim,” tandasnya. (yn/dc)