SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 18 Maret 2020 20:01
Duh Gawat!!! Korona Rawan Meluas di Kalteng
Pemprov Rahasiakan Domisili Pasien dalam Pengawasan
LANCAR: Meski dibayangi ancaman wabah korona, siswa SMK di Kotim tetap mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer, Selasa (17/3). Untuk mencegah penyebaran virus, siswa diwajibkan cusi tangan sebelum memasuki ruang ujian.(YUNI PRATIWI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA- Wabah virus korona tipe baru rawan masuk dan meluas di Kalimantan Tengah (Kalteng). Pasalnya, Pemprov Kalteng tak membuka wilayah domisili pasien yang masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pengawasan (ODP) yang dicurigai terinfeksi virus tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, hingga kini ada 26 orang yang ditangani. Dari 25 orang tersebut, 11 orang di antaranya dipulangkan, karena berdasarkan pemeriksaan, hasilnya negatif dan berstatus OPD. Hingga kini tercatat ada 15 orang yang berstatus Pasien Dengan Pengawasan (PDP).

”Sekarang yang masih dalam ruang isolasi, 12 orang di RSUD Doris Sylvanus dan tambah lagi tiga di Rumah Sakit Pangkalan Bun. Kami harapkan mereka hasilnya negatif dan akan kami lepas menjadi ODP,” ujarnya.

Suyuti enggan merinci informasi lain mengenai warga yang masuk kategori ODP dan PDP tersebut. Dia hanya memastikan mereka yang ditangani merupakan warga Kalteng. Satu orang yang dinyatakan negatif atau ODP merupakan warga Surabaya, Jawa Timur. 

Menurutnya, pasien yang berstatus PDP kebanyakan riwayat perjalannya sebagian dari luar negeri dan sebagian lagi dari wilayah terjangkit di Indonesia. Terkait hal itu, dia memastikan penanganan kepada mereka yang PDP terus dilakukan tim kesehatan.

”Yang pasti, sampai saat ini di Kalteng tidak ada yang positif, karena yang sempat dirawat di ruang isolasi sudah keluar sebagian dan statusnya ODP,” ujarnya.

Model penanganan yang dilakukan Pemprov nyaris sama seperti yang dilakukan Pemerintah Pusat saat dua pasien Covid-19 pertama kali terdeteksi. Saat itu pemerintah tak menyebutkan wilayah domisili pasien tersebut. Hanya berselang beberapa hari setelahnya, jumlah penderita terus bertambah dan menyebar hingga ke beberapa daerah.

Sejumlah daerah terjangkit, seperti Jakarta dan Jawa Barat, membuka data wilayah domisili dan pergerakan pasien positif, PDP, maupun ODP. Bahkan, Pemprov Jabar membuat aplikasi yang bisa diakses warga untuk memantau wilayah yang masuk kategori PDP maupun ODP. Dengan cara itu, diharapkan warga bisa mengurangi kontak dan aktivitas di wilayah-wilayah rawan.

Masih tertutupnya informasi dari pemerintah itu membuat sebagian warga cemas. Pasalnya, meski statusnya belum positif, dikhawatirkan apabila hasilnya nanti positif Covid-19 setelah pemeriksaan keluar, warga lain yang berdomisili di sekitar pasien itu tak melakukan antisipasi dan masih melakukan aktivitas seperti biasa.

”Apalagi pergerakan warga saat ini masih bebas dan banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Banyak yang merasa ancaman virus itu belum mengkhawatirkan di Kalteng karena belum adanya pasien positif. Warga juga tak tahu wilayah domisili PDP korona. Hal seperti ini rawan membuat penyebaran virus itu meluas di Kalteng,” kata Kiki, warga Jalan Temanggung Tilung Palangka Raya.

Sementara itu, dari Pangkalan Bun dilaporkan, jumlah warga yang dinyatakan PDP bertambah satu orang. Selain itu, ada dua orang lainnya masuk dalam ODP. Satu pasien ODP ditangani secara intensif di Puskesmas Pandu Senjaya dan dua PDP diisolasi di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.

”Saya tegaskan dari awal, bahwa Kobar masih aman. Belum ada yang positif terjangkit virus korona. Ini yang perlu digarisbawahi, meskipun sudah ada dua ODP dan dua PDP," kata Ahmad Rois, Juru Bicara Penanganan Virus Korona Pemkab Kobar sekaligus Plt Kepala Dinas Kesehatan Kobar, Selasa (17/3).

Dia menuturkan, dua warga berstatus PDP dalam perawatan di ruang isolasi. Pasien pertama terus dievaluasi perkembangannya selama 24 jam. Untuk pasien kedua, tidak ada kaitan keluarga dengan pasien pertama. Kondisi terkini, PDP pertama sudah stabil.

Rois menegaskan, positif Covid-19 atau tidaknya dua PDP tersebut masih menunggu hasil laboratorium. Saat ini sampel uji sudah dikirim ke Surabaya. 

”Kami masih menunggu hasil uji labnya. Sambil kami pantau terus kondisi dua PDP tersebut. Kami harapkan segera membaik dan hanya mengalami sakit biasa," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebelumnya RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun pernah merawat dua jemaah umrah di ruang isolasi. Setelah dirawat, dinyatakan sembuh karena hanya mengalami sakit biasa. 

Terkait dua warga berstatus ODP, saat ini sedang dalam penanganan Puskesmas Pandu Senjaya, mengingat tidak semua kasus bisa langsung dirujuk ke rumah sakit. ”Ada tingkatannya. Jika masih ODP, bisa ditangani di puskesmas saja. Setelah diobservasi ada tanda lain, bisa dirujuk ke rumah sakit," ujarnya. 

Menurutnya, dua pasien ODP memiliki riwayat bepergian dari daerah terjangkit, yakni Jakarta. Selain itu, pernah menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Singapura. 

Bupati Kobar Nurhidayah menegaskan, di Kobar belum ada orang yang dinyatakan positif virus korona. Karena itu, masyarakat diminta tak perlu panik secara berlebihan. 

”Kobar ini masih aman. Belum ada orang yang dinyatakan positif virus korona. Meski di rumah sakit sudah ada PDP yang dirawat di ruang isolasi, itu pun hanya berjaga-jaga saja kalau terkena virus, supaya tidak menular ke banyak orang," kata Nurhidayah.

Terpisah, Direktur RSUD Muara Teweh Dwi Agus Setijowati melalui Humas RSUD Muara Teweh Agus Redha mengatakan, ada dua pasien yang datang ke RSUD Muara Teweh dengan keluhan seperti tanda-tanda penderita Covid-19, yakni batuk, badan panas, dan sesak napas. 

Kedua pasein itu berasal dari luar Muara Teweh dan langsung dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. ”Pasien pertama yang dirujuk hasilnya negatif dan pasien kedua masih menunggu hasilnya,” ucapnya.

Juru Bicara Virus Corona Kabupaten Barito Utara H Siswandoyo meminta warga tak panik dengan adanya kabar tersebut. Dia memastikan penanganan pasien tersebut sesuai standar. Apalagi satu pasien hasilnya dinyatakan negatif.

 

 

Siaga Darurat

Pemprov Kalteng akan menetapkan status siaga darurat nonalam Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan virus korona. Bahkan, pemerintah telah membentuk gugus tugas terkait penanganan dan pencegahan penyabaran virus tersebut.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, sebagai tindak lanjut rencana penetapan status tersebut, pemerintah akan menyiapkan sejumlah langkah sebagai tindak lanjut, salah satunya dengan dana dari anggaran tidak terduga sebesar Rp 50 miliar.

”Diperlukan dulu surat (penetapan siaga darurat, Red) dari provinsi untuk kabupaten dan kota. Nanti, surat dari provinsi ini ditindaklanjuti dan dibentuk di kabupaten dan kota,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, tindak lanjut lain dari rencana penetapan status tersebut, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan meliburkan aktivitas pendidikan dari tingkat PAUD sampai perguruan tinggi. Sugianto memastikan keputusan  libur akan dikeluarkan dalam minggu ini.

”Memang ada beberapa kabupaten yang meliburkan aktivitas pendidikan di daerah. Namun, nantinya secara keseluruhan di kabupaten dan kota akan diputuskan minggu ini setelah keputusan (penetapan status, Red) kami keluarkan,” ucapnya.

Selain pertimbangan meliburkan sekolah, pemerintah juga akan mengambil kebijakan penundaan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA sederajat yang sejatinya dilaksanakan 30 Maret-2 April. Sementara itu, UN tingkat SMK/MAK sederajat yang sudah dilaksanakan sejak beberapa hari lalu, tetap berjalan sampai selesai sesuai jadwal.

”Kalau UN SMK sudah mulai dari kemarin, itu tetap berjalan sampai selesai pelaksanaannya. Namun, untuk UN SMA kemungkinan ditunda,” katanya.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Pencegahan Virus Korona Leonard S Ampung menuturkan, selain melakukan koordinasi dengan satgas pusat, sesegera mungkin surat instruksi dan edaran yang lebih detail lagi terkait pencegahan Covid-19 diterbitkan. Hal itu berkaitan dengan dampak ekonomi yang bisa saja ditimbulkan akibat virus tersebut.

Meski saat ini status siaga darurat masih dalam kategori akan ditetapkan, namun dari sisi dan sistem langkah pencegahan sudah pada kategori siaga. Hal tersebut yang mendorong pemerintah mengambil sejumlah kebijakan, mulai dari penyiapan anggaran hingga pertimbangan meliburkan sekolah dan menunda UN SMA.

”Jadi, harus dipahami, status siaga darurat akan ditetapkan. Namun demikian, arah penanganan dan pencegahan lebih kepada kesiagaan,” ucapnya.

Leo memastikan pemerintah serius mengambil langkah terkait pencegahan Covid-19. Pasalnya, perkembangan virus tersebut sifatnya dinamis dan setiap waktu akan berubah kondisinya. ”Di Kalimantan Barat sudah terpapar satu, mudahan tidak sampai masuk di Kalteng. Jadi, terkait kondisi ini harus dicermati betul-betul,” tandasnya.

 

Lancar

Sementara itu, Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk sekolah menengah pertama (SMK) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berjalan lancar.  Di tengah ancaman wabah, siswa diminta mengantisipasi dengan cuci tangan sebelum mengerjakan soal ujian.

”Hal ini dilakukan untuk membiasakan peserta didik menjaga kebersihan. Terlebih dengan meningkatnya penyebaran virus korona di Indonesia," kata Kepala Dinas Pendidikan Kotim Suparmadi.

Menurut Suparmadi, akses internet selama siswa mengerjakan soal berjalan dengan baik. Dia memantau langsung pelaksanaan UNBK hari pertama di SMKN 1 Sampit yang diikuti sebanyak 373 peserta. Pelaksanaan UNBK berlangsung selama tiga sesi yang terbagi dalam lima laboratorium.

”Harapannya, semoga tahun ini seluruh peserta UNBK mendapatkan hasil yang baik. Sebab, bagaimana pun peserta didik inilah yang nantinya akan meneruskan estafet kepemimpinan di kabupaten ini," ujarnya. 

Jumlah peserta yang mengikuti UNBK tingkat SMK tahun ini tercatat sebanyak 2.248 peserta dari 24 SMK se-Kotim. Ujian berlangsung sejak 16 - 19 Maret 2020. (sho/rin/sla/viv/yn/ign)

loading...

BACA JUGA

Selasa, 29 April 2025 17:44

Kotim Lirik Pengolahan Lidah Buaya

SAMPIT — Dalam upaya meningkatkan potensi pertanian daerah, Pemerintah Kabupaten…

Selasa, 29 April 2025 17:43

Antisipasi Penumpukan Sampah, DLH Kotim Genjot Penataan TPA

SAMPIT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)…

Selasa, 29 April 2025 17:43

Tingkatkan Produksi Sawit Tanpa Ekspansi Lahan

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan bahwa Indonesia…

Selasa, 29 April 2025 17:42

Gebyar PAUD Meriahkan Hardiknas 2025

SAMPIT — Semangat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kabupaten…

Senin, 28 April 2025 17:16

Tanamkan Daya Juang Anak-Anak

SAMPIT – Sebanyak 151 pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten…

Senin, 28 April 2025 17:16

Pererat Sinergi, Wabup Kotim Kunker ke Mempawah

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mempererat hubungan…

Senin, 28 April 2025 17:15

Kepala Bapenda Kotim Ramadansyah

SAMPIT – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Kotawaringin Timur…

Senin, 28 April 2025 17:15

Bapenda Kotim Optimalkan Pendapatan Daerah

SAMPIT – Upaya meningkatkan pendapatan daerah terus digencarkan Badan Pendapatan…

Jumat, 25 April 2025 12:01

Wabup Kunjungan Kerja ke Pontianak

SAMPIT – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati melaksanakan kunjungan…

Jumat, 25 April 2025 12:00

Simulasi Karhutla Libatkan Ratusan Pelajar

SAMPIT – Ratusan pelajar di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ambil…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers