Banjir di Kota Nanga Bulik dan sekitarnya terus meluas. Jumlah rumah warga dan fasilitas umum yang terdampak semakin banyak. Beberapa warga ada yang mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun tidak sedikit pula yang memilih tetap bertahan di rumah walaupun air sudah masuk hingga setengah dinding. Perahu dan sampan kini menjadi alat transportasi andalan warga.
Guna memastikan kondisi korban banjir yang bertahan di rumah mereka, Tim BPBD bersama Kelurahan Nanga Bulik dan Puskesmas Bulik mendatangi mereka untuk pelayanan pemeriksana kesehatan.
“Alhamdulillah, rata-rata kondisi warga masih sehat. Namun mereka tetap kita imbau untuk menjaga kesehatan. Biasanya penyakit di musim hujan dan banjir ini adalah hipertensi, diare, flu, dan masalah pencernaan,” kata Aan, Kepala Puskesmas Bulik, Senin (6/9).
Data terbaru banjir di Kabupaten Lamandau telah menggenani lima kecamatan, ada satu desa di Kecamatan Bulik Timur, dua desa di Kecamatan Belantikan Raya, tiga desa di Kecamatan Menthobi Raya, lima desa di Kecamatan Bulik, dan satu desa di Kecamatan Sematu Jaya.
Jumlah warga terdampak banjir sudah sekitar 1500 jiwa. Sebanyak 19 fasilitas umum terendam. Begitu pula dengan jalan dan jembatan menuju desa yang membuat beberapa desa terisolir. Sebanyak 43 Kepala Keluarga, 139 jiwa mengungsi ke tempat keluarga dan tempat pengungsian lainnya. (mex/sla)