Kepolisian akhirnya mengungkap motif MW (24) nekat melakukan aksi bunuh diri di perumahan karyawan perkebunan kelapa sawit PT Sapta Karya Damai (SKD) Desa Pondok Damar, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kotwaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin mengatakan, berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban diduga nekat melakukan aksi bunuh diri lantaran ada permasalah dengan keluarga. ”Korban cemburu dengan istrinya, hingga nekat melakukan bunuh diri,” kata Jakin, Rabu (8/9).
Jakin menjelaskan, karyawan kebun sawit sempat memberikan pertolongan dengan melepaskan tali yang melilit leher korban. Namun, nyawa korban tak bisa diselamatkan hingga peristiwa ini dilaporkan kepada pihak berwajib.
”Korban mengira kalau selama ini istrinya ada bermain (selingkuh) dengan pria lain. Diduga karena cemburu, ia lalu melakukan perbuatan tersebut (bunuh diri),” ungkapnya.
Aksi nekat karyawan perkebunan sawit ini terjadi pada Sabtu (4/9) malam sekira pukul 20.00 WIB. Kejadian berawal saat beberapa teman korban memanggil dari luar mess, namun tidak ada jawaban dari korban.
Setelah dicek ternyata korban ditemukan sudah dalam keadaan leher tergantung di dalam kamarnya. Sontak saja, peristiwa ini menggegerkan para karyawan.
Saat dilakukan pemeriksaan, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Selanjutnya, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan. (sir/fm)