Warga yang tinggal di sekitar Sungai Andel, Kelurahan Candi, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, resah dengan kemunculan buaya dengan berbagai ukuran. Buaya muara kerap muncul pada pagi, sore, dan malam hari.
Sejauh ini, ada warga yang sudah melihat dua buaya dengan ukuran 2,5 meter dan 1,5 meter. Warga khawatir keberadaan buaya membahayakan keselamatan penduduk, apalagi banyak warga beraktivitas di anak sungai tersebut.
Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA SKW II Pangkalan Bun bersama Komunitas Pecinta Reptil Kumai (Koper Ku) telah melakukan pemantauan ke lokasi kemunculan buaya, namun belum berhasil menangkapnya.
Warga Kelurahan Candi, Kecamatan Kumai, Rahmad mengaku pernah melihat buaya sepanjang empat meter. Beberapa warga ingin menembak buaya tersebut, namun tidak diperbolehkan.
“Buaya tersebut terlihat berjemur dan ada yang menyusuri sungai. Kalau ada orang, buaya tersebut langsung masuk ke dasar sungai,” ungkapnya.
Warga berharap BKSDA SKW II Pangkalan Bun menangkap buaya tersebut. Warga silih berganti melakukan pemantauan di sepanjang sungai. Salah satu anggota Komunitas Reptil Kumai Heru mengaku pernah melihat dua buaya berukuran 2,5 meter dan 1,5 meter. “Sejauh ini masih kita pantau bersama BKSDA, namun kami belum berhasil menangkapnya,” ujarnya.
Menurutnya, Sungai Andel merupakan sungai buatan hasil galian alat berat yang bermuara ke Sungai Kumai. Jalan di samping galian excavator tersebut kerap dilalui warga untuk beraktivitas sehari-hari. Untuk itu mereka berusaha menangkap buaya tersebut dengan menggunakan jerat. “BKSDA sudah memasang pancing pada hari Rabu kemarin, tetapi juga belum ada hasil,” pungkasnya. (tyo/yit)