PANGKALAN BUN – Kabut asap yang berdampak terhadap aktivitas penerbangan Bandara Iskandar di Kabupaten Kotawaringin Barat, membuat maskapai penerbangan merugi. Kalstar Aviation yang penerbangannya terganggu selama sebulan terakhir ini, mengalami kerugian miliaran rupiah.
Branch Manager Kalstar Aviation Pangkalan Bun Mursalin mengatakan, penerbangan terganggu sejak kabut asap menyelimuti bandara awal Agustus lalu. Penerbangan tertunda satu sampai dua jam karena kabut asap. Kondisi itu terus berlanjut hingga berujung pembatalan ketika kabut asap tebal.
”Penundaan yang berulang-ulang hingga akhirnya rute pesawat yang terakhir terkadang dibatalkan. Dengan begitu kami rugi karena ada pembatalan,” kata Mursalin kepada Radar Pangkalan Bun, Jumat (18/9).
Menurut Mursalin, pembatalan yang berulang-ulang membuat kerugian terus bertambah. Apalagi jika secara mendadak, karena harus mengembalikan tiket penumpang dan hal lainnya.
”Kalau dihitung-hitung, angka kerugian selama sebulan terakhir sangat besar dan sudah mencapai miliaran,” kata Mursalin seraya menyebut, perkiraan nilai kerugian di bawah Rp 10 miliar.
Mursalin menuturkan, normalnya pesawat Kalstar mulai beroperasi pukul 07.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. ”Namun, pada Kamis (17/9) tadi, kita seharian tidak ada yang berangkat. Semua penerbangan kita batalkan, kecuali yang ke Jakarta, bisa berangkat pukul 19.45 WIB. Bisa dihitung juga dalam sehari kita kembalikan uang lebih dari Rp 200 juta,” ujarnya.
Apabila kondisi itu terus berlangsung, lanjutnya, jumlah kerugian Kalstar bakal terus bertambah. ”Kami berharap semoga kabut asap bisa tertangani, sehingga kabut asap tidak mengganggu penerbangan,” ucapnya.
Sementara itu, sejak kemarin, Bandara Iskandar sudah mulai normal. Aktivitas penerbangan dimulai pukul 09.30 WIB. ”Kalau hari ini (kemarin, Red) yang terus terang kita batalkan baru yang ke Ketapang, sedangkan cuaca bagus. Kemungkinan sampai malam hari kita upayakan angkut penumpang,” katanya. (rin/ign)