SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 08 Agustus 2022 12:03
Muda-mudi Kian Mudah Depresi, Dua Perkara Gantung Diri di Pangkalan Bun Gegerkan Warga

PANGKALAN BUN – Jerat depresi masalah yang dihadapi diduga jadi biang keladi perkara tewasnya pemuda dan pemudi di dua daerah berbeda, Pangkalan Bun dan Lamandau. Dua korban mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama; gantung diri. Kasus itu menambah panjang daftar warga di Kalteng nekat bunuh diri.

Peristiwa gantung diri di Pangkalan Bun menggegerkan warga Desa Sukarami, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Warna menemukan jasad SL (25), tergantung di pohon rambutan, Sabtu (6/8) pukul 07.00 WIB. Jenazahnya yang menggantung dengan selembar kain batik cokelat pertama kali ditemukan orang tuanya saat menuju kebun mereka untuk bekerja.

Kapolsek Arut Utara, Ipda Agung Sugiarto mengatakan, aksi nekat korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri diduga karena persoalan rumah tangga. ”Sebelum ditemukan gantung diri, ada masalah keluarga dan korban mengancam akan mengakhiri hidupnya," ujarnya, Minggu (7/8).

Agung mengungkapkan, pada pagi hari, ayah korban bermaksud pergi ke kebun di belakang rumahnya. Namun, sang ayah kaget bukan kepalang menemukan anaknya sudah dalam posisi tergantung di dahan pohon rambutan.

Sang ayah berteriak dan meminta tolong warga sekitar, memberi tahu buah hatinya dalam keadaan tergantung di pohon. Warga langsung berdatangan dan menghubungi Polsek Arut Utara, Babinsa Kodim 1014/04 Aruta, dan petugas Puskesmas Pangkut yang langsung mendatangi tempat kejadian.

Jenazah SL yang sudah kaku diturunkan, lalu dibawa ke Puskesmas Pangkut untuk dilakukan pemeriksaan luar visum et repertum (VER). ”Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah dibawa ke rumah duka dan turut diamankan barang bukti selembar kain batik berwarna cokelat," ujarnya.

Sementara itu, di Lamandau, karyawan perusahaan, YS (29), ditemukan tewas gantung diri di perumahan staf karyawan. Korban merupakan salah satu karyawan dengan jabatan Assisten Boiler di PT Satria Hupasarana di Desa Melata, Kecamatan Methobi Raya, Lamandau.

”(Jenazah korban) ditemukan sekitar jam 10.30 WIB. Kejadiannya Jumat," kata Kapolres Lamandau AKBP Broto Budiyono melalui Kapolsek Sematu Jaya Iptu Karno, Minggu (7/8).

Karno menuturkan, penemuan korban gantung diri berawal ketika saksi, Yana, berangkat dari rumahnya menuju perumahan staf karyawan untuk melakukan aktivitasnya sebagai tukang masak dan bersih-bersih di tempat korban dan Rhama, saksi lainnya.

Saat tiba di kediaman Rhama, Yana mencium aroma tak sedap. Saat mencari sumber bau, dia melihat lalat banyak keluar masuk dari rumah di seberangnya, tempat tinggal korban.

”Kemudian Yana menghubungi Rhama yang sedang bekerja. Lalu Rhama menghubungi Ahmad untuk mencari alat bantu membuka jendela depan rumah korban," katanya.

Setelah jendela terbuka, mereka melihat korban sudah tewas tergantung dengan seutas tali di dalam kamar. ”Setelah laporan tersebut, Tim Inafis Sat Reskrim Polres Lamandau dan Polsek Sematu Jaya langsung menuju TKP. Motif bunuh diri masih dalam penyelidikan," ujarnya.

Korban terakhir terlihat pada 1 Agustus lalu. Diperkirakan dia telah meninggal sejak empat hari lalu. Tidak ada pesan yang ditinggalkan korban. Namun, keluarga menyatakan telah mengikhlaskan kepergian korban. (tyo/mex/sla/ign)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers