Dua jembatan penghubung di Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat perlu peningkatan. Pasalnya kerusakan cukup membahayakan dan rawan ambruk.
Jembatan tersebut berada di Desa Sungai Pakit dan jembatan yang menghubungkan Desa Sungai Bengkuang dan Desa Sidomulyo. Jembatan tersbeut juga menjadi lokasi banjir akibat luapan sungai. “Di jembatan Sungai Pakit yang merupakan jalan usaha tani itu juga merupakan akses fasilitas umum menuju ke pemakaman umum, jembatan itu lantai sudah rusak dan strukturnya miring,” ungkap anggota DPRD Kobar Kosim Hidayat.
Jembatan yang mempunyai bentang sepanjang 12 meter dengan material papan, sudah saatnya dibuatkan jembatan permanen berupa beton yang memiliki tipe box culvert. Untuk membongkar jembatan tersebut dan menggantinya secara permanen dibutuhkan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar.
“Jembatan kayu ke arah makam itu sepanjang 12 meter. Memang perlu dilakukan betonisasi, karena jembatan sudah dimakan usia. Kemarin kami lihat langsung ke lokasi sudah agak miring dan cukup rawan,” sambung Kosim.
Politisi Partai Demokrat ini mengungkapkan jembatan yang mengalami kerusakan serupa berada antara Desa Sungai Bengkuang menuju Desa Sidomulyo. Akses penghubung antar desa tersebut banyak dilalui masyarakat.
Selain jembatan, kondisi Jalan Ahmad Yani yang banyak dikeluhkan oleh pengguna kendaraan bermotor, terutama jalan di depan Koramil Pangkalan Banteng juga perlu mendapat perhatian dan sudah saatnya dilakukan peningkatan.
“Sudah saya tinjau langsung ke sana. kurang lebih ada 2 kilometer jalan yang perlu dibenahi. Sementara untuk anggaran tersedia hanya Rp 800 juta, sehingga hanya mampu mengcover 70 meter saja,” pungkasnya. (tyo/sla)