Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) belum dapat menaksir kerugian yang dialami akibat bencana banjir di wilayah setempat. Hal itu ditegaskan Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kotawaringin Barat Martogi Siallagan, Rabu (2/11). “Kita masih belum dapat menaksir kerugian, karena saat ini masih dalam kondisi banjir,” ujarnya.
Ia menjelaskan, selain kerugian ekonomi, kerusakan infrastruktur publik seperti jalan, kerusakan rumah dan lain-lain sangat banyak. Saat ini Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat rencananya akan memperpanjang status tanggap darurat banjir selama 15 hari ke depan. Perpanjangan status ini sudah yang ke empat kalinya dilakukan. Perpanjangan status tanggap darurat diambil mengingat berdasarkan prakiraan BMKG, musim hujan masih berlangsung hingga Desember 2022 mendatang. “Berdasarkan prakiraan saat ini beberapa wilayah di Kobar juga masih diguyur hujan deras dan akhir musim hujan di bulan Desember, sehingga status tanggap darurat masih kita perpanjang,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Kobar Anang Dirjo mengatakan bahwa saat ini banjir belum berakhir dan korban terdampak masih banyak di pengungsian, maka status tanggap darurat bencana kita perpanjang. Disebutkannya kondisi terakhir, saat ini banjir di Kobar sudah mengalami penurunan signifikan, seperti di Desa Kondang dan Rungun penurunan debit air mencapai 1 meter. “Untuk sekolah dan fasilitas umum lainnya sudah tidak tergenang lagi, semoga banjir cepat surut, dan kita tinggal melakukan upaya penanganan paska bencana banjir,” pungkasnya. (tyo/sla)