Hujan deras yang mengguyur hampir merata di Kabupaten Kotawaringin Barat, membuat debit air di hulu Sungai Arut mengalami peningkatan, Minggu (6/11). Akibatnya sejumlah rumah warga di Desa Sungai Dau yang merupakan desa terujung di Kecamatan Arut Utara kebanjiran. Banjir berarus telah menerjang kawasan itu sejak Minggu dini hari.
Bukan hanya rumah warga yang terendam, jalan poros utama warga menuju desa tetangga dan ibukota Kecamatan Arut Utara nyaris sudah tidak dapat dilalui. Air terus meninggi hingga sebatas pinggang orang dewasa. Meningkatnya debit air di hulu Sungai Arut menimbulkan kekhawatiran bagi warga bantaran seperti Desa Sulung, Desa Umpang, Desa Rangda, Kelurahan Baru, Kelurahan Raja, Kelurahan Raja Seberang Mendawai, dan Mendawai Seberang. Seperti diketahui desa dan kelurahan di bantaran Sungai Arut tersebut belum sepenuhnya pulih dari banjir besar yang melanda dalam beberapa pekan ini.
Saat warga optimis air mulai surut dan kembali ke rumah mereka, kini ancaman banjir susulan telah mengintai. “Saya sudah tidak bisa berkata-kata, sudah 15 hari saya mengungsi. Rencananya besok (hari ini) mau pulang dan mulai membersihkan rumah. Tapi saya dapat informasi hari ini (kemarin) di Sungai Dau justru air meninggi. Kalau Aruta naik limpahannya akan ke bagian hilir,” keluh Fatmawati, warga Raja Seberang. Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kobar, Martogi Siallagan mengatakan, kenaikan debit air di Desa Sungai Dau, Kecamatan Aruta akibat hujan deras dengan durasi waktu yang lama.
“Sementara ini baru Desa Sungai Dau dan Sambi saja yang banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Warga Sungai Dau yang terdampak banjir, 71 KK atau 274 jiwa,” ungkapnya. Menurutnya debit air di hulu Sungai Arut berpotensi meningkat, lantaran informasi prakiraan cuaca dari BMKG hujan masih berpotensi terjadi hingga besok (hari ini). Meningginya permukaan air di hulu Sungai Arut berdampak pada hilir sungai yang berpotensi mendapat limpahan air, terutama Nanga Mua, Pangkut dan kelurahan dan desa di bantaran Arut Kecamatan Arut Selatan.
“Saya mengimbau, meski di hilir sudah surut banjir, tetap waspada dan kita harapkan banjir susulan tidak terjadi,” pungkasnya. (tyo/sla)