Banjir besar yang merendam Kabupaten Kotawaringin Barat selama tiga pekan ini merusakkan puluhan kilometer jalan dan belasan jembatan. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kobar Hasyim Mualim mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar telah mengidentifikasi tiga wilayah terdampak banjir yakni Kotawaringin Lama, Arut Selatan, dan Kecamatan Arut Utara.
“Hasil identifikasi didapati 57 kilometer jalan dan belasan jembatan mengalami kerusakan,” ujarnya, Selasa (8/11).
Disebutkannya banjir yang terjadi telah membawa dampak buruk bagi infrastruktur yang dibangun pemerintah daerah. “Untuk penanganan kerusakan tersebut, pemerintah daerah akan melakukan perbaikan secara bertahap,” katanya.
Untuk perbaikan tersebut, pemerintah daerah membutuhkan anggaran cukup besar. Berdasarkan identifikasi terhadap ruas jalan dan jembatan yang rusak, PUPR akan mengusulkan sekitar Rp 500 miliar kepada BNPB.
Disebutkannya ruas jalan yang mengalami kerusakan akibat banjir di antaranya Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Pangeran Antasari, Jalan GM Arsyad, Jalan Pangkalan Bungur, Kotawaringin Hilir dan Kotawaringin Hulu, dan Jalan Simpang Lalang, Rungun menuju Kondang.
Untuk wilayah Kecamatan Arut Utara kerusakan terdapat di Desa Sambi, Jembatan Sungai Topan, Sungai Marundau, dan Desa Panahan.
“Jalan dan jembatan yang rusak diakibatkan oleh faktor bencana akan dibantu oleh pusat, dan kita sudah mengusulkan ke BNPB serta Kementerian PUPR,” ungkapnya.
Ia menambahkan jenis kerusakan infrastruktur itu bermacam-macam. Ada yang mengalami kerusakan berat, sedang hingga kerusakan ringan.
“Ada rusak yang lubang-lubang, ada yang jembatan terputus. Semua sudah kita petakan,” pungkasnya. (tyo/sla)