PANGKALAN BUN - Setelah menghadapi berbagai kendala selama berbulan-bulan, akhirnya KM Satya Kencana III dapat diapungkan dengan sempurna di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu (25/1).
KM Satya Kencana III yang berbobot mati 2000 ton milik PT Dharma Lautan Utama itu saat ini juga telah bersandar di dermaga Pelabuhan Panglima Utar Kumai.
Untuk diketahui bahwa proses evakuasi kapal KM Satya Kencana III ini cukup lama dari waktu perkiraan semula 30 hari atau 1 bulan. Hal ini karena beberapa kendala, seperti arus deras dan jarak pandang penyelam dari PT. Three G Diving yang terbatas, sehingga proses pengapungan kapal pun molor dari target awal.
Manager Pelayanan Terminal Kumai, Muhammad Rahmadi menjelaskan, pasca proses pengapungan selanjutnya akan dilakukan pengecekan kapal, di antaranya stabilitas kapal, pembersihan, dan pemasangan pintu-pintu kedap, serta pengecekan oleh Biro Klarifikasi Indonesia (BKI), serta pembersihan sampai towing ke tempat dock di Jawa Timur, dan memakan waktu selama 10 hari.
"Setelah kapal meninggalkan pelabuhan Panglima Utar Kumai proses selanjutnya dilakukan pembersihan areal pelabuhan, dan memastikan tidak ada barang atau alat yang tertinggal di dasar laut yang dapat membahayakan kapal lainnya pada saat proses sandar," ungkapnya. Saat ini pekerja PT Three G Diving juga melakukan perapihan dan melepaskan balon-balon dan drum-drum pengapung serta pengecekan untuk memastikan apakah kapal ada kebocoran atau tidak.
Manager PT DLU Kumai, Agus Supriyanto menambahkan setelah ini dalam 7 sampai 10 hari ke depan KM Satya Kencana III langsung ditowing ke Surabaya. Namun kapal dipastikan sudah aman dan kedap.
"Nanti ditowing menggunakan Tugboat ke Surabaya untuk perawatan selanjutnya, dan diperkirakan perjalanan selama 2 hari," pungkasnya. (tyo/sla)