Kasus viralnya video bullying yang dilakukan oleh anak-anak sekolah dasar menimbulkan keprihatinan dari banyak pihak. Perilaku yang mencoreng dunia pendidikan tersebut diharapkan tidak terulang. Sekolah ramah anak dan kabupaten layak anak diharapkan tidak hanya jadi slogan belaka, tapi benar-benar diimplementasikan. Polres Lamandau berupaya mendekatkan diri ke lembaga pendidikan dengan menjadi pembina upacara setiap Senin. Jajaran polres akan bersafari ke sekolah melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada siswa tentang larangan tindak kekerasan.
Wakapolres Lamandau Kompol Novalina Tarihiran memulai program ini dengan menjadi pembina upacara di SDN 1 Nanga Bulik, Senin (13/3) pagi. “Kegiatan yang kami laksanakan ini merupakan program Polres Lamandau, police goes to school dalam rangka memberikan edukasi tentang tugas pokok Polri kepada anak anak di usia dini , serta memberikan arahan kepada para siswa agar tidak melakukan tindakan perundungan atau bullying di sekolah,” ujarnya.
Menurutnya, sekolah adalah tempat untuk belajar, menimba ilmu, membangun mental, kepribadian, budi pekerti. Untuk itu perlu dijaga kredibilitasnya dengan melaksanakan program pendidikan dengan baik dan benar. “Siswa agar selalu menghormati orang tua, guru, dan menyayangi teman, saling membatu dalam kebaikan sehingga tercipta harmoni di sekolah dalam mengikuti proses belajar mengajar. Belajar yang rajin dan jauhi perbuatan negatif,” imbaunya. (mex/yit)