PANGKALAN BUN - Belum tiga bulan dilakukan perbaikan dengan tambal sulam, jalan poros permukiman bantaran sungai berupa jembatan Ulin di Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kembali berlubang di beberapa titik.
Konstruksi jembatan Ulin dengan lebar 1,5 meter tersebut dinilai sudah tidak layak lagi, mengingat setiap harinya ratusan kendaraan yang hilir mudik melewati jembatan tersebut.
Untuk diketahui hampir 99 persen akses infrastruktur jalan di kelurahan yang berada di tepi Daerah Aliran Sungai Arut yang dihuni ribuan kepala keluarga ini terbuat dari jembatan papan Ulin. Jalan ini menjadi akses penghubung utama antar rukun tetangga (RT) maupun antar kelurahan.
Parahnya, titik kerusakan jalan terdapat fasilitas umum berupa sekolah baik Taman Kanak-Kanak (TK) Sekolah Dasar (SD), tempat ibadah maupun Puskesmas Pembantu (Pustu).
Ketua RT 04, Raja Seberang Hatmansyah mengatakan tambal sulam yang selama ini menjadi alternatif ketika jalan hancur dirasa kurang efektif dan memboroskan anggaran. Sebabnya papan Ulin baru yang dipasang tidak akan bertahan lama.
"Tulang di bagian bawah jembatan sudah lapuk, dan ada yang patah, bahkan jumlah paku di satu lembar papan jembatan jumlahnya sudah puluhan, dan karena lapuk sulit di paku kembali," terangnya.
Namun, karena sudah terlalu parah tingkat kerusakan jalan dan berbahaya bagi warga, terpaksa mereka bahu membahu, berswadaya melakukan gotong royong untuk mengganti papan yang patah dan berlubang.
Mereka mengakui, meski tidak akan bertahan lama setidaknya dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat sekitar yang melintas.
Lurah Raja Seberang Yaumil Bahsin menyampaikan ada satu titik jalan jembatan di RT 04 yang kondisinya sangat parah, hampir 25 meter jalan berlubang, untuk melintas warga memasang papan tambahan agar kendaraan dan pejalan kaki bisa lewat.
"Di RT 4 yang dulu bekas banjir sampai sekarang tidak ada perbaikan, akhirnya kita gotong royong bersama masyarakat setempat," imbuhnya.
Papan Ulin dengan jumlah 20 keping, dan kayu Ulin ukuran sekitar 25 pucuk hasil sumbangan dari anggota PKK, serta sumbangan internal kelurahan diupayakan untuk penanganan sementara.
Disebutkannya, rencananya dalam waktu dekat akan melakukan inventarisir semua titik kerusakan yang akan menjadi bahan data untuk pengajuan proposal baik ke pemerintah daerah maupun ke pemerintah provinsi.
Ia mengakui, tambal sulam dikatakan efektif untuk penanganan sementara, namun tidak untuk jangka panjang, sembari menunggu kucuran anggaran dari pemerintah daerah.
"Efektif untuk penanganan sementara menunggu dianggarkan dari Pemda melalui dinas terkait. Mau tidak mau keluruhan melakukan penanganan awal dgn sistem pemberdayaan masyarakat," pungkasnya. (tyo/sla)