PANGKALAN BUN - Warga RT 27, Dusun Tatas, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), mendapat teror dari beruk besar sejak satu pekan terakhir.
Beruk yang tidak diketahui asalnya tersebut kerap masuk ke rumah warga dan menghancurkan perabotan rumah. Beruk yang muncul secara tiba-tiba itu juga menggedor-gedor kaca jendela warga. Beruntung, beruk tersebut tidak melukai warga. Satwa liar itu hanya mengacak-acak dapur dan perabotan. Warga yang khawatir mendapat serangan beruk saat ini membatasi aktivitas di luar rumah. Warga juga memperketat pengawasan terhadap anak-anak.
Warga Kelurahan Baru, Gogon, mengatakan bahwa beruk tersebut masuk ke rumah warga untuk mencari makanan. Namun, lama-lama beruk semakin agresif dan merusak perabotan. "Sudah banyak rumah warga yang dirusak, warga tidak berani menangkapnya karena ukurannya besar," bebernya, Sabtu (22/7).
Saat ini warga lebih memilih untuk menutup rapat rumahnya, namun beruk itu malah berkeliaran di teras rumah warga dan menggedor-gedor pintu dan jendela kaca untuk memaksa masuk. Warga sudah menghubungi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) SKW II Pangkalan Bun untuk meminta tolong mengevakuasi beruk itu, namun hingga saat ini belum berhasil ditangkap.
"Kemarin dari BKSDA datang, tapi beruk tidak berhasil ditangkap," ujarnya. Warga mengaku heran karena selama ini tidak ada beruk yang masuk ke permukiman meski perkampungan mereka dikelilingi oleh perkebunan dan hutan kecil. Warga berharap beruk itu secepatnya ditangkap.
"Warga sudah resah, khawatir terhadap anak-anak mereka, jadi memang harus segera ditangkap, sejauh ini sudah ada lebih dari enam rumah yang mendapat serangan beruk liar itu," pungkasnya. (tyo/yit)