Kebakaran hutan dan lahan yang melanda Dusun Tatas, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), membuat sejumlah warga setempat panik. Pasalnya, api kian mendekati permukiman penduduk, terutama di kawasan RT 26, Senin (21/8). Karhutla yang memasuki hari ke-4 itu belum berhasil dipadamkan tim gabungan. Berbagai kendala dihadapi, terutama kencangnya embusan angin yang membuat api semakin cepat membesar.
Luasan lahan belum diketahui. Tim masih berjibaku memadamkan api. Bahkan, tim gabungan meminta bantuan personel dan pemadam dari Damkar Kobar. Warga yang panik api merembet ke rumah mereka, turun membantu tim gabungan memadamkan api. Menurut warga, api sempat dipadamkan BPBD Kobar. Akan tetapi, sehari kemudian kembali menyala dan bertambah besar. Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan mengatakan, kebakaran hutan di Tatas masih dalam penanganan tim gabungan. Namun, belum juga berhasil dipadamkan. ”Masih penanganan. Api mendekati permukiman masyarakat, jadi memang harus ekstra penanganan kali ini,” ujarnya.
Dia melanjutkan, karhutla di Dusun Tatas terjadi di dua titik. Di sisi lain, tim juga masih berjibaku dengan kebakaran hutan di Medang Sari, salah satu area perusahaan besar swasta kelapa sawit. ”Untuk di Medang Sari kami juga belum berhasil memadamkan. Tim masih berupaya agar api tidak semakin meluas. Untuk hari pertama saja sudah 45 hektare. Sementara ini sudah memasuki hari ke-5 di Medang Sari,” katanya.
Sementara itu, di Kabupaten Kotawaringin Timur, kebakaran lahan yang menyasar Jalan Bumi Raya I, Kecamatan Baamang, Sampit, Sabtu (19/8) lalu, ternyata disebabkan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pelaku diamankan aparat Polsek Baamang. ”Laporan kami terima sekitar pukul 20.30 WIB. Saat di TKP, api sudah membesar. Untungnya kami segera melakukan penanganan dan tidak sampai merembet ke permukiman warga,” kata seorang petugas BPBD Kotim kepada Radar Sampit. Pria tanpa identitas yang mengaku bernama Amirudin itu diamankan anggota Polsek Baamang ke IGD RSUD dr Murjani Sampit. Laporan temuan ODGJ langsung diketahui Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Kepala Dinsos Kotim Wiyono melalui Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial dan Penyandang Disabilitas Dinsos Kotim mengatakan, pria ODGJ tersebut telah dirawat di Ruang Teratai. ”Dari pengakuannya tadi, bakar lahan katanya mau nanam singkong. Warga sekitar yang melihatnya khawatir, makanya langsung lapor ke Polsek Baamang,” kata Sumidi.
Amirudin tinggal di sebuah rumah kosong di Jalan Bumi Raya 1. ODGJ yang mengaku memiliki enam anak ini mengaku berasal dari Ujung Pandang. Namun, tak ada bukti identitas KTP ataupun BPJS. ”Kami akan coba telusuri ke RT dan warga setempat, barangkali ada yang mengenalnya, karena dia ini tidak punya KTP, hanya mengaku dia asal Ujung Pandang. Apabila tidak ada yang mengenalinya, kami akan berkoordinasi ke Disdukcapil untuk membantu proses perekaman dan cetak KTP-el-nya, sehingga kami bisa membantu dalam pembuatan kartu BPJS. Ini juga menjadi PR (pekerjaan rumah) kami, apabila dia tidak memiliki keluarga, kami juga kebingungan membawanya ke mana setelah dia dinyatakan boleh keluar dari perawatan di rumah sakit,” katanya. (tyo/hgn/rm-105/ign)