Asap sisa kebakarna hutan dan lahan (Karhutla) di Sampit, Kotawaringin Timur memakan korban jiwa. Paparan asap disebut sebagai pemicu tabrakan dua sepeda motor yang menewaskan dua orang. Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan HM Arsyad, kilometer 8, Desa Eka Bahurui, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Jumat (8/9/2023) pagi. Informasinya, akibat kejadian tersebut, dua pengendara roda bernama Masilah dan Musirin dikabarkan meninggal dunia karena mengalami luka yang cukup parah. Dikonfirmasi Radar Sampit, Kasat Lantas Polres Kotim AKP Irfan M Ali Reza membenarkan tentang peristiwa maut tersebut. Menurutnya, kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.15 WIB pagi. ”Setelah mendapatkan laporan terjadi kecelakaan lalu lintas, anggota kami langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP),” kata Irfan. Irfan mengungkapkan, kejadian berawal saat sepeda motor warna putih dengan nomor Polisi (nopol) KH 2530 FF, yang dikendarai Masilah meluncur dari arah Sampit menuju Samuda. Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), dari arah berlawan datang sepeda motor warna hitam bernopol KH 4896 QN yang dikendarai Musirin berboncengan dengan Watini.
Karena pagi itu, jalanan diselimuti kabut asap tebal hingga membuat pandangan pengendara terbatas, kedua pengendara itu pun akhirnya terlibat tabrakan hingga menyebabkan ketiganya terpental jatuh terkapar di aspal. ”Setelah terjadi tabrakan, satu orang meninggal di tempat kejadian (Masilah) dan satu korban lainnya (Musirin) meninggal di rumah sakit,” ujarnya. Korban Musirin sebelumnya sempat dievakuasi ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatkan pertolongan medis, namun nasib berkata lain, Musirin akhirnya menghembuskan nafas terakhir saat penanganan medis rumah sakit. Musirin meninggal akibat luka yang dialaminya sangat parah, sedangkan Watini masih dirawat medis. ”Untuk sementara, kasus laka lantas ini masih dalam penyelidikan. Kami juga mengimbau para pengendara agar lebih berhati-hati berkendara di jalan raya,” imbau Irfan. (sir/fm)