Jembatan II di RT 08, Desa Tanjung Terantang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kondisinya sudah memprihatinkan. Jembatan dengan konstruksi kayu itu sudah lapuk termakan usia. Padahal jembatan itu menjadi infrastruktur penting untuk perlintasan masyarakat setiap hari, baik kendaraan besar maupun kendaraan kecil. Akibat uzurnya usia jembatan yang menjadi akses utama menuju Desa Tanjung Putri dan ke pesisir Kecamatan Kumai itu, satu unit truk amblas di sisi kiri jembatan. Arus lalu lintas tersendat karena terhalang truk di atas jembatan. Kendaraan dari dua arah harus bergantian melintas, tidak terkecuali beberapa unit armada water suplai BPBD yang akan lewat melaksanakan ground chek saat terjadi karhutla di Desa Tanjung Putri.
“Ada satu unit truk yang amblas akibat lantai jembatan jebol, jadi harus bergantian, melintas kondisi seperti ini membuat penanganan kami terhambat,” ujar salah satu anggota BPBD Kobar Sayid Abdul Badawi.
Sementara itu warga setempat Yusran mengatakan, jembatan tersebut sejatinya sudah tidak sesuai lagi dengan arus kendaraan yang melintas yang begitu padat setiap harinya. Terlebih hanya konstruksi kayu dan papan yang usianya sudah tua. Mengingat bahwa akses tersebut sangat vital, pemerintah daerah seharusnya menganggarkan untuk peningkatan jembatan kayu menjadi beton. “Sudah saatnya diperhatikan, untung truk tidak terbalik ke sungai, kan bahaya,” pungkasnya. (tyo/yit)