Kecelakaan yang melibatkan sapi dan pengendara roda dua terjadi di Jalan Ahmad Shaleh, ruas Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Seorang ibu harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka di wajah dan pelipisnya setelah menghantam sapi di jalanan tersebut. Warga langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, mengingat lukanya sangat serius.
Informasinya, keberadaan belasan sapi menjadi penyebab kecelakaan tersebut. Ketika korban melintas, sapi menyeberang tiba-tiba hingga kecelakaan tak terhindarkan. Kecelakaan serupa melibatkan sapi di ruas tersebut sudah berkali-kali terjadi. Korbannya menderita luka ringan, berat, hingga meninggal dunia. Bahkan, motor maupun mobil yang menghantam sapi rusak berat. Pada kasus sebelumnya tidak ada tanggung jawab dari pemilik ternak pada korban. Warga Pangkalan Bun Nabil mengatakan, ternak sapi yang berkeliaran di Jalan Kolam mencapai belasan ekor. Diduga milik warga yang berdomisili di sekitar lokasi kejadian. ”Itu milik warga sekitar. Kandangnya di tepi jalan. Setiap hari berkeliaran mencari makan di tepi jalan,” ujarnya.
Warga lainnya, Surya, mengatakan, idealnya ternak tidak dilepasliarkan, apalagi di jalan raya. Sapi itu harus dikandangkan agar tidak merugikan orang lain, khususnya pengendara. ”Ya, harus dibuatkan kandang dan diberi makan. Namanya juga ternak, kalau dilepasliarkan berbahaya, apalagi di jalan raya,” katanya. Lurah Mendawai Muhammad Mapro Hafazi mengatakan, pihaknya sudah sering memperingatkan dan menyosialisasikan pada pemilik ternak, baik secara langsung maupun melalui surat agar pemilik sapi tidak melepasliarkan ternaknya. Ketika terjadi kecelakaan, pihak kelurahan menyambangi pemilik sapi. Akan tetapi, pengakuannya ketika itu sapi di dalam kandang lepas dan berkeliaran di jalan. ”Sebelum kecelakaan sudah diperingatkan oleh keluarganya, bahwa sapi miliknya ada di jalan,” katanya. (tyo/ign)