Seorang pria bernama RA (22) warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Kotawaringin Timur mengaku menjadi korban begal. Ternyata laporan RA tidak sesuai fakta. Dia berbohong dengan mengarang cerita menjadi korban begal lantaran terlilit utang cicilan kendaraan bermotor. Pengakuan pria yang berprofesi sebagai ojek online (ojol) ini sempat viral di media sosial (medsos). Dia berbohong lantaran takut sudah terlanjut menggunakan uang kas RT di tempat tinggalnya. ”Benar. Yang bersangkutan sebelumnya ada melapor ke pihak Kepolisian,” kata polisi.
Ceritanya, Senin (6/11) malam RA datang ke Mapolres Kotim untuk membuat laporan tentang terjadinya pencurian dengan kekerasan (curas) atau pembegalan yang menimpa dirinya. Di depan polisi, ia mengaku dibacok oleh empat orang tak dikenal. Sejumlah berharga miliknya seperti telepon genggam hingga dompet dirampas oleh kawanan begal.
Laporan itu pun diterima petugas di Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Kotim hingga kasus tersebut ditindaklanjuti Unit Reskrim Polres Kotim. ”Ia menjelaskan kronologinya. Awalnya dibacok di bagian helm kemudian ke jaket. Pas kami cek, gak ada ditemukan bekas bacokan di bagian helmnya, apalagi di jaketnya,” kata polisi. Merasa ada yang aneh, polisi pun kemudian kembali menanyakan peristiwa yang menimpa ojek online tersebut. ”Setelah ditanya-tanya, dia (RA) akhirnya mengaku telah berbohong. Semua laporan yang dia buat hanyalah akal-akalan saja,” cerita polisi.
Pria yang merupakan bendahara di RT tempat tinggalnya itu, mengaku terlanjur menggunakan uang kas warga sebesar Rp 2,5 juta untuk membayar cicilan sepeda motor miliknya. Merasa bingung untuk mengganti uang kas RT, RA kemudian mengarang cerita kalau dirinya telah dibegal oleh kawanan perampok. ”Yang bersangkutan sudah membuat surat pernyataan dan mengakui kesalahannya lantaran telah berbohong. Laporan yang dibuat itu ternyata hoax,” pungkas polisi. (sir/fm)