Belasan ribu hektar area hutan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terbakar selama periode Januari-November 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar mencatat, area yang terbakar mencapai 14 ribu hektare di lima kecamatan, yakni Arut Selatan, Kumai, Kotawaringin Lama, Pangkalan Banteng, dan Arut Utara. Tim gabungan hanya mampu memadamkan seluas 9.500 hektare selama periode tersebut. Itu dengan segala keterbatasan personel dan peralatan, serta sulitnya akses menuju titik lokasi.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan mengatakan, dari ratusan kasus karhutla tahun ini, penyebab utamanya faktor manusia. ”Seluruhnya faktor manusia. Untuk keperluan pembukaan lahan pertanian dan perkebunan,” katanya. Dia melanjutkan, dari lima kecamatan di Kobar, Arut Selatan dan Kumai menjadi wilayah terparah karhutla. Terutama Kumai di wilayah pesisir. Untuk sementara ini, Kobar sudah bebas dari karhutla.
Terutama di wilayah Kumai dan Arsel, yaitu pesisir Kumai, Desa Kubu dan Tanjung Putri serta Rawa Kuno di Arsel. ”Dibantu oleh hujan, semua titik sudah padam. Semoga tingkat kesadaran masyarakat juga bertambah agar tidak membakar lahan,” katanya. (tyo/ign)